Mandacan : Ketua MRPB harus menghargai Dewan Adat, jangan salah ngomong

Mandacan : Ketua MRPB harus menghargai Dewan Adat, jangan salah ngomong

Manokwari, Aktual News-Bernard Mandacan,S.IP kepala suku Ransiki, Ibu kota manokwari selatan. mengecam pernyataan Maxi Nelson Ahoren, Kepala Suku Ransiki Manokwari Selatan (Mansel) Bernard Mandacan, S.IP meminta ketua MRPB Papua Barat Maxi Nelson Ahoren, stop mengeluarkan pernyataan keliru yang menyudutkan Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberay Paul Finsen Mayor , Karena Kedudukan Mayor sebagai ketua DAP Murni hasil keputusan Konferensi dan rekomendasi pimpinan adat Ransiki saya sendiri. "Maxi Nelson Ahoren adalah utusan Dewan Adat dan suku-suku dari Manokwari Selatan Jangan salah bicara seperti itu. Pernyataan maxi Ahoren sangat tidak pantas, Jangan Ikut Campur urusan Rumah Tangga Organisasi lain ( DAP) . Maxsi Ahoren harus urus masalah Tanah-tanah adat yang ada di Manokwari selatan ini, bukan urus, urusan internal Dewan Adat Wilayah III Doberay. itu internal akan diselesaikan sesuai mekanisme DAP." Tegasnya Sabtu,17 Agustus 2019. Lanjut Bernard Mandacan maxi Ahoren harus mengetahui bahwa kepala suku Ransiki sendiri yang rekomendasikan Maxi ahoren bukan untuk urus Orang lain tapi Urus masalah-masalah masyarakat adat Manokwari Selatan, dan tanah-tanah adat yang bermasalah." Dewan adat yang di bentuk dan di Lantik oleh DAP adalah sah,dan itu adalah dewan adat pimpinan pa mayor kemudian pa Maxi Ahoren tidak boleh ngomong seperti itu karena beliau lahir dari dewan adat, dari suku suku asli di sini dan dia mewakili beberapa suku yang ada di sini dan dia tidak boleh salah ngomong dia harus menghargai dewan adat, karena yang melahirkan orang-orang di MRP itu dari dewan adat" ungkap Bernard Mandacan sebagai kepala suku di Ransiki, Ibu Kota manokwari selatan, saya ingatkan Maxi Ahoren untuk bicara dan kerjakan apa yang menjadi tugas pokok dan fungsi MRPB bukan urus Internal Lembaga lain."jangan seoalah-olah duduk di MRP terus lupa dewan adat tidak boleh begitu,mereka harus mewakili suku yang ada disini "imbuhnya. Sambung Mandacam MRP sebagai representasi kulture orang asli Papua , seharusnya mereka menjadi Jembatan antara pemerintah."jadi seharusnya mereka juga ikut menyelamatkan manusia Papua dan tanah-tanah adat yang ada di wilayah Papua Barat,jadi mereka jangan bicara seperti itu, mereka adalah orang Papua yang di percayakan dewan adat untuk duduk di situ," ujarnya. Maxi Ahoren juga harus tahu bahwa Pak Paul Mayor adalah Anak Adat dari suku Betew di Raja Ampat wilayah Adat III doberay. jangan asal bicara, itu harus hati-hati jangan singgung perasaan orang lain bisa masalah. Sesuai Hasil Konferensi Masyarakat Adat wilayah III Doberay di Sorong pada 04-05 Juni 2018 sudah memilih Mananwir Paul Finsen Mayor jadi Ketua DAP WIL III DOBERAY, mewakili tambahan : ruang lingkup kerja Seluruh Papua Barat kecuali kab. Fak-fak dan Kaimana itu masuk wilayah IV Bomberay oleh sebab itu semua harus tunduk dan patuh pada keputusan hasil Konferensi. Keluarga Mayor adalah bagian dari kami Keluarga Besar Mandacan di manokwari raya ini jadi jangan buat kami marah. justru Maxi Ahoren harus bekerja untuk menyelamatkan manusia, Tanah dan SDA Papua. karena itulah tujuan kami merekomendasikan Maxi Ahoren masuk MRPB. kedepan Dewan Adat akan hati-hati skali merekomendasikan orang masuk MRPB sebab yang masuk MRPB itu orang yang mrngerti Tugas dan fungsi MRPB, jangan hanya asal ngomong. [ Red/Akt-19 ] Nees Makuba Aktual News foto Bernard Mandacan  

Sumber: