Waspada Bahaya Konglobusuk Menguasai Negeri Ini

Waspada Bahaya Konglobusuk Menguasai Negeri Ini

--

 

Pilpres 2024 Adalah Pertarungan Ideologis Antara Tuntutan Rasa Keadilan Melawan Statusquo Yang Menikmati Kue Pembangunan

 

Jakarta, AktualNews - Tahun 2024 adalah pertarungan dua kekuatan besar di Tanah air. Yang satu tengah berjuang untuk membangun keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia dan satunya lagi kekuatan besar yang ingin mempertahankan statusquo terus berlanjut dengan menikmati kue pembangunan bagi sekelompok oligarki dari konglobusuk yang haus kekayaan dan bersekutu dengan Politikus busuk.

Politikus busuk yang ada saat ini adalah para pemilik dana besar. Dengan dana yang dimiliki mereka mendorong seluruh anggota keluarga untuk menjadi calon anggota dewan. Mulai dari Kepala Keluarga,Istri dan semua anak-anaknya masuk menjadi caleg. Mereka juga membangun kekuatan di berbaga lini kekuasaan mulai dari tingkat eksekutif, legislatif hingga yudikatif.

Mau dibawa kemana negara ini bila yang bercokol adalah para politikus busuk yang berasal dari konglobusuk tersebut. 

BACA JUGA:Suta Widhya : Sistem Pembelenggu Moral Koruptor Sudah Mulai Berjalan

Disebut konglobusuk karena umumnya para pengusaha adalah para penggemar penggelapan pajak.Padahal pajak harus dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia bukan segelintir oknum pemeriksa pajak dan para pemilik kekuasaan lainnya.

Lewat pajaklah yang membuat negara mampu memberi sumsidi BBM bagi rakyat kecil, meringankan biaya pendidikan, memenuhi kebutuhan jaminan kesehatan, dan lainnya.

Tapi apa lacur, kompetisi Pemilu 2024 dipenuhi oleh para pemilik dana besar. Mereka mampu berkampanye massif dengan ribuan spanduk yang dipasang, jutaan kaos yang dicetak,iklan televisi yang setiap saat muncul,pemberian tanda mata langsung ke calon pemilih dengan dalih sebagai bakti sosial belaka.

BACA JUGA:DPP GAAS Gelar Rapat Pleno: Suta Widhya SH Sekjend GAAS

Sementara pihak yang bijak berpikir masih menganggap rakyat sudah cerdas. Dengan keyakinan bahwa ambil saja semua pemberian itu tapi jangan pilih mereka.

Para orang-orang Bijak itu lupa, bahwa konglobusuk punya cara canggih untuk mengikat pihak yang menerima pemberian tanda mata yang telah dikeluarkannya.

Bagaimana cara konglobusuk itu bermain? Yaitu dengan cara mencatat semua nomor penerima sembako, souvernir dan lainnya yang diberikan lewat Timses di lapangan.

Sumber: