Kondisi Kekinian: Surya Paloh, Anies-Imin dan Last Battle

Kondisi Kekinian: Surya Paloh, Anies-Imin dan Last Battle

--

Upaya melumpuhkan Surya Paloh sudah menjadi pembicaraan publik sejak semua bisnis Surya Paloh dilumpuhkan. Surya telah memangkas setengah budget Metro TV dan mem PHK setengah karyawannya akibat semua iklan berhenti atau diberhentikan. Media tanpa iklan tentu mengalami kelumpuhan. Pelumpuhan lainnya adalah pengucilan menteri-menteri asal NasDem dan terakhir pentersangkaan menteri mereka.

BACA JUGA:Pemkab Labuhanbatu Dukung Tim Korsupgah Wilayah I KPK RI Monitoring Program Pemberantasan Korupsi

Terlihat Surya Paloh adalah sosok kepala batu dan berhati baja. Tantangan demi tantangan terus dihadapinya. Pada tanggal 16/7/23 Paloh melakukan Show of Force dengan gelar kekuatan di GBK, menggelar 200 ribu massa. Hal itu mengantarkannya berunding dengan Jokowi. Perundingan itu sendiri masih belum terbongkar ke publik.

Masyarakat semula ragu bahwa Paloh akan tunduk pada keinginan Jokowi dalam konteks pertarungan politik "perubahan versus keberlanjutan". Namun, dunia berdecak kagum kepada Paloh karena " langkah sampul" Paloh bak petir disiang bolong bagi musuh2nya. Paloh berhasil menarik Muhaimin Iskandar ke isu perubahan. Dengan bergabungnya Muhaimin, maka barisan militan kekuatan rakyat pindah secara dominan dalam desain Paloh. PKS dan PKB merupakan rakyat militan dan kemungkinan akan menjadi sandaran penting bagi sebuah kemenangan di pilpres pro perubahan. 

Hal ini tentunya akan membuat Paloh semakin ditekan dan dihantam oleh musuh-musuh politiknya. Seberapa kuatkah Paloh?

Memperhatika keberanian Paloh menghadapi kasus pentersangkaan menteri-menterinya, kelihatannya Paloh siap menghadapi pertempuran sebelum perang nanti (pilpres). Mungkin Paloh berprinsip seperti Jenderal Charles De Gaulle, "We can lose the battle, but win the War". Paloh pasti akan hadapi pertempuran terakhir ini untuk mengantarkan Anies dan Gus Imin selamat sebagai peserta pemilu 2024.

BACA JUGA:Teken Komitmen Anti Korupsi di Hakordia, Edy Rahmayadi Minta KPK Sering Awasi Pemprov Sumut

Penutup

Konstelasi politik semakin tidak menentu. Perang segitiga antara kelompok perubahan, dan dua kelompok capres lainnya sedang berlangsung. Manuver-manuver terkadang terlihat indah dipermukaan. Namun, politik dua-muka hingga dasa-muka berlangsung penuh kekerasan.

Sebagai pemimpin pengusung isu perubahan,mari kita simak bersama. Rencana melumpuhkan ide Paloh mengantarkan Anies Muhaimin sebagai pemimpin ke dapan mengalami tantangan dahsyat. Terakhir ini muncul isu pentersangkaan menteri pertanian, dari Nasdem, sekaligus isu pemerasan terhadap dirinya. Nugraha, mantan penyidik KPK telah meminta presiden mengganti pimpinan KPK, yang dianggapnya tidak kredibel dalam penangan kasus Mentan ini. Artinya, isu politisasi kasus untuk menyerang Nasdem atau "barter politik", istilah Nugraha mungkin sedang berlangsung. Dengan meminta Jokowi turun tangan, maka Nugraha meyakini peran Jokowi penting memperkuat atau memperkecil dalam pelumpuhan Paloh ini. 

BACA JUGA:OPD Pemkab Labuhanbatu Ikuti Sosialisasi SPI Gagasan KPK

Saat ini Paloh dihadapkan pada kekokohan mengusung Anies-Imin sampai ke pendaftaran KPU atau menyerah. Kita percaya bahwa Paloh tetap kokoh. Dia tidak mengemis untuk jatah menteri partainya. Bahkan kehilangan dua menteri dia tidak peduli lagi. Paloh mungkin akan kalah dalam pertempuran ini, namun akan menang dalam peperangan. 

Kami berharap Anies dan Muhaimin sukses menjadi presiden-wapres 2024.***

Sumber: