Kemerdekaan Indonesia || Abuya Uci Turtusi, Sejarah Adalah Bapak dari Bangsa Itu Sendiri

Kemerdekaan Indonesia || Abuya Uci Turtusi, Sejarah Adalah Bapak dari Bangsa Itu Sendiri

Tangerang, AktualNews - Melalui pembacaan teks Proklamasi oleh Bung Karno, didampingi Bung Hatta. Pada hari Jumat, 17 Agustus 1945, bertempat di jalan pegangsaan timur 56 - Jakarta Pusat, Indonesia Resmi Merdeka. Sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia ditempuh dengan perjuangan yang sangat panjang. Jauh sebelum Indonesia merdeka, Indonesia adalah Negara Jajahan Belanda, Inggris, dan Jepang.

Sekelumit Sejarah Kemerdekaan Indonesia menurut Abuya Uci

Mengutip dari cacahan guru besar Abuya Uci Turtusi di Pengajian rutin mingguan di Majelis Cilongok. Penulis pun hadir dalam kegiatan pengajian mingguan tersebut di pondok pesantren Al_Istiqlaliyah Pasar kemis, Abuya menceritakan Sekelumit tentang Sejarah Kemerdekaan Republik Indonesia. "Alhamdulillahirobbil'alamin pada tahun 1945, Negara Republik Indonesia telah merdeka. Di bawah bendera sangsaka Merah Putih, dipelopori oleh Bung Karno. Bukan hanya sekedar itu, sebelum berkibarnya bendera merah putih, Bung Karno dan Para Pejuang Indonesia serta Para ulama mengalami penindasan dan siksaan yang bertubi-tubi, Kematian dan Penjara adalah tempat bagi para pejuang yang melawan para penjajah, berikut orang-orang yang memperjuangkan Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah jelas orang tua terdahulu. Disiksa, diseret, dihukum picis, dan di bunuh sampai seperti itu memperjuangkan Negara Republik Indonesia untuk meraih kemerdekaan" beber Abuya Uci Ulama besar yang kharismatik itu. Disinggung kembali oleh Abuya Uci, begitu luar biasa perjuangan leluhur kita, demi memperjuangkan bangsa dan agama, hingga nyawa jadi taruhannya. Melalui musyawarah bung karno dengan pejuang-pejuang Indonesia demi Kemerdekaan Indonesia, Bung Karno mempersatukan bangsa dan agama yang ada di Indonesia untuk bersatu. Atas Izin Allah Indonesia Merdeka, hingga terbentuklah Negara Republik Indonesia yang berasaskan demokrasi pancasila". tutur Pimpinan Ponpes Al_Istiqlaliyah Cilongok pasar kemis. Kobaran semangat pejuang 45' yang luar biasa dalam pembelaan bangsa dan negara, hal tersebut diakui dan ditakuti oleh luar negeri (penjajah). Persenjataan yang sederhana dan seadanya, meski hanya dengan bambu runcing namun tidak menyurutkan semangat para pejuang Indonesia mengusir penjajah di bumi Pertiwi.

Kalimat "Allahuakbar" diteriakkan, saat para pejuang Indonesia usir penjajah

"Kemerdekaan Indonesia tahun 1945, Jika tidak dipimpin oleh ahli-ahli Allah (waallahua'lam). Dari berbagai daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Banten bersatu padu untuk melakukan perlawanan terhadap penjajah. Semangat yang Luar biasa, karena pemimpinnya mengucapkan Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. Datang belanda Allahu akbar minggir, datang Inggris dan Jepang Allahu akbar minggir. Hal tersebut disebabkan pengucapan kata Allahu Akbarnya dari hati dengan ucapan " Fii Qolbi bi Lisani". Menceritakan tentang Ahli sejarah tulen, tentang Kemerdekaan bangsa dan Agama tidak keluar dari tiga wilayah, diantaranya : 1.Banten 2.Surabaya 3.Cirebon. Dari ketiga wilayah tersebut, mengembang ke jogyakarta, semarang dan lainnya." Kata Abuya. Abuya Uci menceritakan, ketika ngobrol dengan ahli sejarah yang tidak terkontaminasi. Banten tetap menjadi No.1, baik dari ilmu kedugalan, ilmu Tasauf dan Thoriqoh. "Jika Banten ditarungkan dengan daerah manapun pasti menang tetapi jangan sampai lewat kali Cikande, dengan khas humornya Abuya tersenyum dan tertawa "hehehe", Jama'ah pengajian pun ikut tertawa". Entah kenapa Setiap lewat kali Cikande pasti luntur begitulah sejarahnya. Namun abuya mengatakan bahwa Kali Cikande tersebut ada yang menjaganya yakni Waliyullah bahkan sampai sekarang.

Dirgahayu Republik Indonesia ke 78 tahun, "Terus Melaju Untuk Indonesia Maju"

Semoga dihari kemerdekaan Republik Indonesia ke 78 tahun 2023 ini, Almarhum Almaghfurlah Abuya Uci Turtusi, diterangkan dalam kuburnya dan dima'afkan segala dosa-dosanya serta berada ditempat yang diridhoi Allah SWT, Amiin ya robbal'alamin. [Red_Akt/56-/ - Suhermanroy]   AktualNews

Sumber: