Kejamnya Pembakaran Shelter Kucing

Kejamnya Pembakaran Shelter Kucing

Ilustrasi kucing terancam akibat shelter yang terbakar (Foto: Freepik/Anton Dios)

Esai,

Bagaimana orang bisa melakukan kejahatan keji terhadap makhluk yang lemah dan tak bersalah? Itu benar-benar membuat saya kesal!

    Jakarta, AktualNews - Sedih dan marah, itulah perasaan yang ada dalam diri saya ketika mendapat kabar bahwa shelter kucing "Rumah Singgah Clow" di Bogor, Selasa, 11/7/2023 terbakar. Sebagai pecinta hewan, berita ini tidak hanya menusuk hati, tetapi juga memicu kemarahan dalam diri saya. Bagaimana orang bisa melakukan kejahatan keji terhadap makhluk yang lemah dan tak bersalah? Itu benar-benar membuat saya kesal! Bayangkan, kucing-kucing malang itu harus menghirup asap hingga kesulitan bernapas. Sangat prihatin! Mereka hanya mencari kasih sayang dan keamanan, dan shelter seharusnya jadi tempat perlindungan yang aman buat mereka. Tapi apa yang terjadi? Pengkhianatan besar terhadap harapan mereka. Tindakan yang dilakukan pelaku benar-benar kejam dan sulit diungkapkan dengan kata-kata. Saya menilai bahwa tindakan pembakaran ini sangat tidak manusiawi dan sangat kejam. Apalagi pelaku pembakaran adalah mantan karyawan yang bekerja selama enam tahun di Rumah Singgah Clow. Saya merasa heran. Bagaimana mungkin seorang karyawan yang telah merawat dan mencintai kucing di tempat penampungan selama enam tahun melakukan hal yang begitu keji? Apa yang membuatnya demikian? Seolah-olah ada kekecewaan dan kemarahan yang tak terkira di balik tindakannya. Ternyata! Polisi mengungkap motif pembakaran tersebut. Pelaku berinisial B (31) mengaku kesal dipecat. Tentu, saya dapat memahami kekecewaan karena kehilangan pekerjaan, tetapi apakah itu benar-benar alasan yang sah untuk melakukan sesuatu yang begitu kejam? Sama sekali tidak! Ironisnya, alih-alih menyalahkan dirinya sendiri atau mencari jalan keluar yang lebih baik, ia memilih membalas dendam dengan cara yang tidak manusiawi. Ini mengingatkan kita pada masalah sifat manusia, terkadang mudah mengambil keputusan yang salah tanpa pertimbangan yang matang. Sangat memilukan melihat rekaman CCTV yang menunjukkan insiden pembakaran. Tak kuasa menahan air mata saat melihat pelaku dengan dingin melempar barang ke pintu kaca, merusak dan membakar gudang penyimpanan selimut hewan. Sungguh keji! Tak terbayangkan betapa mengerikannya saat kebakaran itu. Kucing-kucing di shelter itu pasti sangat ketakutan dan panik. Mereka harus melawan asap yang tebal dan mencoba bertahan hidup dengan napas yang tersengal-sengal. Dan sayangnya, 20 ekor kucing dikabarkan mengalami gangguan pernafasan dan 4 ekor kucing lainnya mati karena sesak napas. Itu sangat menyedihkan dan membuat saya merasa prihatin. Namun, dibalik kekejaman itu, kebaikan dan empati masih ada di dunia ini. Petugas pemadam kebakaran, pengurus shelter, dan warga datang untuk membantu memadamkan api dan menyelamatkan kucing-kucing yang masih bisa diselamatkan. Netizen telah menyatakan dukungan dan kritik keras mereka untuk penjahat ini. Mereka juga menyatakan cintanya pada kucing terlantar dan mengutuk tindakan yang menghancurkan itu. Ini menunjukkan betapa banyak orang peduli dan ingin melihat perubahan dalam perlindungan hewan. Ketika kekejaman mencoba merenggut kehangatan dan harapan, janganlah kita tenggelam dalam keputusasaan. Meskipun peristiwa ini mengungkap sisi gelap manusia, kita juga melihat empati dan kebaikan yang tidak pernah pudar. Kita harus bekerja sama melindungi hewan yang lemah dan tidak bersalah. Jangan biarkan api kejahatan membakar hati kita, tetapi biarkan cinta dan kepedulian menjadi semangat yang menyala di setiap langkah kita. [ Red/Akt-01 ]   Oleh : Yuli Margarettha Romauli Mahasiswi Politeknik Jakarta  

Sumber: