Dilema Netizen dalam Menanggapi Kasus Selebriti

Dilema Netizen dalam Menanggapi Kasus Selebriti

Ilustrasi netizen/freepik  

Perlunya pengertian dan empati dalam menanggapi masalah pribadi orang lain.

    Jakarta, AktualNews - Saya merasa muak dengan komentar yang ada pada media online dan media sosial saat ini. Masyarakat berlomba-lomba menyatakan pendapatnya tentang selebriti atau seleb-seleb lainnya di kolom komentar. Ketika selebriti melakukan kesalahan atau tertimpa masalah, apa yang dilakukan netizen? Ya ikut mencampuri. Tidak peduli tindakannya apakah itu benar atau salah. Mereka seakan bisa menerka bagaimana kejadian sesungguhnya. Dengan kalimat caci maki ataupun sekadar menyemangati. Contohnya kasus perselingkuhan dari seorang penyanyi terkenal Virgoun dengan istrinya Inara Rusli pada Sabtu, 27 April 2023. Saat pertama kali membuka kasus tersebut di akun media sosial Instagram, istrinya mendapatkan banyak dukungan dari netizen dengan ungkapan seperti  "Yang kaya bidadari seperti ini di selingkuhi,” ungkap netizen. Namun, ketika Inara memutuskan untuk mengubah penampilannya, seperti melepas cadar setelah berpisah dengan Virgoun, netizen dengan mudahnya mengubah pendapat mereka dan menyerang kembali Inara. Seakan berbanding terbalik ungkapan netizen menjadi  "Pantas saja di selingkuhi, perilakunya seperti ini," Mereka menggunakan tindakan ini sebagai dasar untuk menghujatnya, mengatakan bahwa penampilan dan sikapnya adalah alasan mengapa dia layak untuk diselingkuhi. Perubahan sikap netizen ini mencerminkan bagaimana opini publik dapat berubah dengan cepat, tanpa pertimbangan yang matang. Reaksi netizen dalam kasus ini menyoroti ketidakadilan dalam penilaian mereka terhadap Inara. Seharusnya, setiap individu memiliki kebebasan untuk mengubah penampilan mereka sesuai dengan keinginan mereka, terlepas dari situasi pribadi mereka seperti apa. Namun, netizen dengan mudahnya mengambil tindakan ini sebagai senjata untuk menyerang dan mempermalukan Inara, tanpa mempertimbangkan hak-hak individu dan kehidupan pribadinya. Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya kita untuk memiliki empati dan pengertian dalam menanggapi masalah pribadi orang lain, terutama dalam konteks selebriti. Netizen perlu menyadari bahwa selebriti juga manusia dengan emosi dan kehidupan pribadi mereka sendiri. Kita seharusnya tidak mudah terbawa arus opini publik yang tidak berdasar dan mempertahankan sikap saling menghormati serta mendukung sesama manusia. Orang lain memiliki hak untuk membuat keputusan mereka sendiri, bahkan jika kita merasa bahwa kita tahu apa yang terbaik untuk mereka. Meskipun kita dapat memberikan nasihat atau perspektif, akhirnya keputusan ada pada mereka. Memahami batasan ini akan membantu kita untuk tidak memaksakan pendapat atau mencampuri urusan pribadi mereka. Dalam agama saja sudah diajarkan bagaimana etika kita untuk mencampuri urusan orang lain. Contohnya ada pada prinsip toleransi dan menghormati perbedaan, agama sering mendorong sikap toleransi dan menghormati perbedaan di antara sesama manusia. Mencampuri hak orang lain dapat melanggar prinsip ini dengan merendahkan atau memaksakan keyakinan, nilai, atau tindakan kita kepada orang lain, tanpa menghormati hak mereka untuk memiliki pandangan dan kehidupan yang berbeda. Reaksi netizen dalam kasus selebriti sering kali terjadi tanpa pertimbangan yang matang dan cenderung berubah dengan cepat. Sikap ini mencerminkan ketidakseimbangan dan ketidakadilan dalam penilaian serta perlunya pengertian dan empati dalam menanggapi masalah pribadi orang lain. Sebagai pengguna media sosial, kita harus berupaya untuk bertindak secara bertanggung jawab dan mempertahankan sikap yang bijaksana dalam memberikan komentar serta menjaga privasi dan martabat individu lainnya. [ Red/Akt-01 ]     Tera Oktaviani Mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta  

Sumber: