Penjelasan Kakanwil Kemenag Sumut, Kepulangan Jemaah Haji Delay

Penjelasan Kakanwil Kemenag Sumut, Kepulangan Jemaah Haji Delay

Medan, AktualNews - Sebanyak 357 jemaah haji kelompok terbang (kloter) 2 yang berasal dari Kabupaten Deli Serdang tiba di Bandara Kualanamu (KNO) pukul 03.20 WIB, Kamis (6/7/23). Selanjutnya, jemaah haji kloter 2 memasuki Debarkasi Medan sekitar pukul 05.00 WIB dan kini telah dibawa kembali ke daerahnya masing-masing. Jemaah yang tiba di Tanah Air ini mengalami keterlambatan atau delay seperti jemaah kloter 1. Berdasarkan jadwal, seharusnya jemaah tiba sekitar pukul 23.30 WIB pada Rabu (5/7/23). Menurut Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumut H. Ahmad Qosbi yang juga Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Debarkasi Medan 1444H/2023M, keterlambatan terjadi di Bandara Jeddah dan tidak bisa menyalahkan pihak Garuda. “Jadi tidak bisa juga disalahkan pihak penerbangan Garuda. Karena itu aturan yang dikeluarkan oleh Bandara Jeddah, lantaran mungkin padat atau banyaknya kloter jemaah yang berpulangan dari berbagai negara. Memang setiap tahun seperti itu kalau untuk kloter-kloter awal,” sebut Qosbi. Hanya saja, pihaknya juga sudah sarankan ke pihak Garuda agar dikomunikasikan kedepannya agar keterlambatan tidak seperti ini lagi. “Paling tidak jangan dikeluarkan jadwal kalau tidak pasti pemberangkatan itu. Itu sudah kita sampaikan ke Garuda,” sebutnya. Disisi lain, setelah ditetapkan oleh Menteri Agama bahwa setiap jemaah haji bisa membawa pulang 10 liter air zamzam dimana sebelumnya jatah air zamzam hanya 5 liter saja. Dan penambahan akan dibagikan di Asrama Haji Debarkasi.   Untuk di Debarkasi Medan, Qosbi menuturkan nantinya akan distribusikan lewat Kanwil Kabupaten/Kota. Lalu, Kabupaten/Kota ke KUA dan selanjutnya penyuluh yang akan mengantar ke rumah jamaah. “Itu kita distribusikan sesuai harapan. Cuma karena barangnya belum ready nanti akan menyusul 5 liter lagi ke rumah jemaah,” sebut Qosbi. Dijelaskannya, kebijakan dari Menteri Agama merupakan hal yang bagus agar jamaah tidak memaksakan diri membawa zamzam secara sembunyi-sembunyi. “Mungkin perasaan mereka yang 5 liter kurang. Maka kebijakan baru ini supaya mereka tidak terpaksa dengan mensiasati kopernya membalut-balut atau dengan cara lain untuk membawa zamzam ke Tanah Air. Jadi, Menteri Agama memberikan kebijakan menambah 5 liter lagi sehingga jadi 10 liter,” terangnya. Kemungkinan, sambung Qosbi pada kloter akhir-akhir tidak perlu menunggu ketersediaan air zamzam lagu. Kemungkinan akan bisa sekaligus membawa 10 liter air zamzam. “Karena untuk penyediaan air zam-zam dari Garuda. Insya Allah itu akan sampai,” ucapnya.[Red/Akt-35]   AktualNews

Sumber: