Dipenghujung Ramadan 1444 Hijriah, Kepala Desa Cemplang Berikan Bantuan Kursi Roda Untuk Warganya yang Sakit

Dipenghujung Ramadan 1444 Hijriah, Kepala Desa Cemplang Berikan Bantuan Kursi Roda Untuk Warganya yang Sakit

Foto : Kanan Samlawi Saudara Junaedi, Tengah Junaedi yang mendapat Bantua Kursi Roda, Kiri Supir Ambulance Desa yang mengantarkan Kursi roda. Serang, AktualNews - Dipenghujung Ramadhan bertepatan dengan hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, Kepala Desa Cemplang Memberikan Bantuan Kursi Roda kepada Saudara Junaedi, sudah 7 tahun menderita penyakit infeksi Radang Tulang belum mendapat kesembuhan warga Kampung Curug Sari, Desa Cemplang, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Jumat (22/04/2023) Menurut pengakuan Junaedi, dirinya menderita penyakit Infeksi Radang Tulang sudah hampir 7 tahun, pernah berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah yang ada di Kabupaten Lebak, namun sakitnya tak kunjung sembuh, penyakit infeksi radang tulang selain merusak jari jemari tangan, hingga menyerang kedua kakinya menyebabkan dirinya harus jalan merangkak kini dirinya hanya pasrah. Semenjak sakit tak kunjung sembuh, Junaedi harus berpisah dengan istrinya yang dikaruniai satu orang anak perempuan. Anak Junaedi tinggal dikediaman rumah istrinya dikampung Simpang Sari, Desa Cemplang, Jawilan Serang Banten. Setelah berpisah dengan istrinya sekarang Junaedi tinggal ditempat kelahirannya dikampung Curug Sari dia tinggal dan diurus oleh saudara kandungnya. "Saya sama istri saya sudah pisah, punya anak satu perempuan, anak saya ikut sama istri saya, sekarang saya tinggal dirumah Abang saya, Yani, disini dikampung Curug Sari, Sudah lama saya sakit, hampir 7 tahun, jalan juga saya payah karena, infeksi radang tulang di bagian kaki menyebabkan saya tidak bisa berdiri, dipaksakan bisa tapi sakit," ucap Junaedi. Menurut Juanedi, untuk mengurangi rasa sakit dibagian kaki selama ini saya selalu mengkonsumi obat yang dibeli diklinik, kalau tidak minum obat, sakit dibagian kaki, daging dan tulangnya sangat terasa sakit seperti ditusuk tusuk oleh paku. "Tiap hari saya harus minum obat yang dibeli diklinik. Tanpa obat, luka yang ada di kaki saya sangat terasa sakitnya, tulang dan daging dibagian kaki seperti ditusuk tusuk paku, sebulan untuk beli obat habis Rp 200.000 (Dua Ratus Ribu Rupiah)," ujarnya. "Biaya beli obat dari Kakak - Kakak saya, namun untuk saat ini saya hanya mengandalkan Kaka saya yang bernama Samlawi (Icam) saya sangat merepotkan dirinya, dirinya punya keluarga tidak bekerja, namun selalu ngurus saya, dari berobat kadang membelikan rokok, kemaren waktu saya kehabisan obat, untuk beli obat dibeliken oleh Kaka , pernah Kaka saya mau beli obat tidak punya uang hingga menjual bebek bewos, Kaka saya tidak kerja tidak punya penghasilan, punya warung kemungkinan untuk makan buat anak dan istrinya saja tidak cukup," tambahnya. Junaedi berharap sangat ingin sembuh tapi sudah capek untuk berobat, sekarang dirinya hanya pasrah dengan sakit yang dideritanya "Tiap hari saya seperti ini jalan merangkak, pengen kerumah saudara nongkrong didepan tapi sulit, paling jauh saya nongkrong tuh disitu diempang untuk menghilangkan jenuh," tandasnya Baca Juga : Kembali ke Fitri Sucikan Hati dan Membuka Pintu Maaf Sementara Agus Tani, kepala Desa Cemplang, yang telah memberikan bantuan berupa kursi roda kepada saudara Junaedi, mengatakan, semoga bantuan kursi roda ini dapat bermanfaat, semoga dapat membantu bergerak keluar dari rumah. "Semoga kursi roda ini bermanfaat, untuk saudara Junaedi, kami juga mohon maaf baru bisa sebatas ini kami membantu," ucapnya Agus Tani, Kepala desa Cemplang pun mendoakan dan berpesan kepada saudara Junaedi, mendoakan semoga lekas diberi kesembuhan sehat seperti biasa, dan berpesan untuk sabar menghadapi ujian sakit seperti ini. "Semoga Lekas Sembuh, seperti sediakala, dan selalu sabar dalam menghadapi ujian yang sedang menimpa ini," tutupnya. [Red/Akt-23/A.Suryani]   AktualNews

Sumber: