Menurunkan Kematian Ibu dan Bayi Dilingkup Kabupaten Harus Penguatan Tim Kecamatan dan Desa

Menurunkan Kematian Ibu dan Bayi Dilingkup Kabupaten Harus Penguatan Tim Kecamatan dan Desa

Serang, Banten - Aktualnews.co.id | Kasus kematian ibu dan bayi terlaporkan dengan data nasional dari ( supas 2015 ) atau total angka kematian Ibu secara nasional 14.640, yang didapat dari laporan 4.999, dan yang tidak terlaporkan 9.641, untuk kelahiran hidup berjumlah 100.000, dalam penjelasannya Drg.Jatining Estu Astuti Kabid Kesmas Kabupaten Serang dihadapan peserta koordinasi kegiatan pendampingan kibbla tahun 2022 di aula Puskesmas Jawilan Kabupaten Serang Provinsi Banten. Selasa ( 12/7/2022). Supas 2015 dari angka 346, 305 dan target 232, terlaporkan kematian ibu 0 sampai 1 pertahun di Desa atau kelurahan 83.447, Kematian ibu terlaporkan dari puskesmas 1 sampai 2 pertahun 9.825 dan kematian ibu terlaporkan 17 % ( 11.272 ) 3 sampai 4 pertahun dari rumah sakit 2.868, tempat kematian ibu dengan siklus menurun dari 77 % sampai dengan 0.8%, angka kematian ibu berdasarkan puskesmas dari Januari sampai dengan Juni 2022 Kabupaten Serang 25 Jiwa dari 17 Kecamatan Adapun penyebabnya yaitu 1 penyebab Covid, 1 Unknown, 1 Enchepalopaty, 1 DBD, 2 TB, 1 Sepsis, 3 Jantung, 4 HPP, dan yang tertinggi adalah PEB keracunan kehamilan, hiper tensi dengan jumlah 11 Orang. Drg.Jatining Estu Astuti selaku Kabid Kesmas Kabupaten Serang mengatakan pada awak media, kegiatan hari ini sebagai salah satu upaya kita menurunkan khusus bayi khususnya di kabupaten Serang tentu untuk menurunkan kematian ibu dan bayi dilingkup kabupaten kita harus penguatan tim dari tingkat kecamatan maupun desa dan kami berharap dengan kegiatan hari ini upaya upaya yang sudah kita laksanakan sejak tahun 2011 adanya regu kibbla itu bisa kita laksanakan dengan lebih baik lagi tapi terintegrasi sehingga upaya upaya kedepan jadi lebih cepat khususnya di kabupaten Serang," jelasnya. Masih dengan Jatining," kalo dilihat dari data varian ibu yang ada di kabupaten Serang itu kematian penyebabnya adalah PEB yaitu berat dengan pendarahan, kedua penyebab ini bisa kita tata laksana dengan baik dan otomatis kalo kita tata laksana dengan baik bisa mencegah terjadinya kematian ibu. Dan Kami berharap untuk ibu ibu belum memasuki ibu hamil dari ibu calon pengantin itu sudah kami intervensi kami kerjasama dengan KUA, Puskesmas sehingga pada saat memasuki usia kehamilan ibu sehat secara lahiriah tentunya dan juga tidak secara lahiriah otomatis semuanya setikisnya pun siap untuk memasuki masa kehamilan sehingga diharapkan dengan begitu ibu hamil ini menjadi ibu hamil yang sehat dan melahirkan generasi yang sehat pula dan upaya upaya untuk mencegah penurunan kematian ibu di kabupaten Serang berhasil," ucapnya. "Dilihat dari tren kita bicara 5 tahun kebelakang itu ada penurunan tetapi penurunan angka kematian ibu hamil itu kami menyimpulkan sementara belum seperti yang kami harapkan jadi kalo tahun 2019 itu ada kematian tapi kami berharap penurunan kematian yakni bisa akselerasi sesuai target esjusdis yang tahun 2020 secara nasional kematian ibu diharapkan dibawah 70 per 100 ribu kelahiran ibu, " Tambah Kabid. Menurut Kabid Kesmas berdasarkan surpai setatus Gizi ( SSGI ) yang di sampaikan dalam evaluasi di tingkat nasional tahun 2021 ada 27,2 % penurunan Untuk stunting. "Kabupaten Serang menjadi logo stunting di tahun 2020, kalo dari data yang disampaikan berdasarkan surpai setatus Gizi ( SSGI ) kemarin di sampai dievaluasi di tingkat nasional tahun 2021 ada 27,2 % ada penurunan tentu penurunan juga bukan kerja kami dijajaran kesehatan sendiri itu cuma lintas sektor sekali karena kalo di stunting kita bicara intervensi ada intervensi pesifik yang kami lakukan dan ada intervensi sensitif yang dilakukan oleh jajaran kitab kesehatan," imbuhnya. "Karena akses komunikasi kita sekarang sudah sangat luas kemudian informasi bisa didapatkan dari mana mana kami sangat berharap masyarakat kita mendapatkan akses informasi atau mengakses informasi itu hal hal yang baik dan hal hal baik ini termasuk dalam kesehatan jadi merubah, ubahlah prilaku yang dulu mungkin belum baik menjadi lebih baik kemudian apa yang tidak diketahui mudah mudahan bisa dipelajari dan sehingga bisa menjadi tahu apa yang dulu tidak mampu dilakukan sekarang bisa menjadi lebih mampu dengan kita mengakses informasi ataupun contoh pembelajaran secara langsung, itu kami berharap dengan begitu mudah mudahan masyarakat kita menjadi masyarakat yang secara kualitas kesehatan menjadi lebih baik karena memang berjuang dari diri sendiri, dari lingkungan Masyarakat terkecil dari keluarga, dari lingkungan kemudian melebar masyarakat secara luas bisa sekecamatan atau kabupaten," tutup Kabid kesmas.[ Red/Akt-49/08/2021]   AktualNews

Sumber: