Dr. H. Nifasri,Mpd (Kepala Pusat Kerukunan Beragama – Kementerian Agama RI) Gelar Talk Show Moderasi Ber

Rabu 26-05-2021,18:02 WIB
Reporter : Aktual News
Editor : Aktual News

Jakarta, Aktual News - Semangat Kebangkitan Nasional harus berjalan seiring dengan moderasi Beragama. Hal ini juga tidak lepas dari peran Kebudayaan, yaitu para seniman dan budayawan dalam turut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Hal tersebut yang dikatakan oleh Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama RI, Dr. H. Nifasri, Mpd dalam acara talk show Moderasi Beragama dan Semangat Kebangsaan Nasional bersama Seniman dan Budayawan bertempat di Hotel Aston, Jl.Kiai Tapa, Grogol, Jakarta Barat. Senin.(24/5/2021) Nifasri berharap bisa di dilaksanakan kerukunan oleh semua elemen masyarakat. “Nah, memang kita sedang merancang bahwa selama ini dari Kementerian Agama RI mengumpulkan pemikiran para tokoh tokoh agama dan tokoh masyarakat. Kenapa sih kita perlu menjaga kerukunan beragama di Indonesia?. Keberagaman beragama, suku, bahasa harus mengusahakan bagaimana supaya antara satu pemeluk agama dengan agama lainnya itu bisa bersatu bisa saling menghormati saling menghargai,” ujarnya Nifasri mengatakan tujuan Dari kerukanan adalah untuk melawan sayap ekstrem yang intoletansi. “Kita ketahui bahwa model beragama yang berbeda-beda, namun tetap serasi Dan menjaga keharmonisan beragama. Kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara kita harus menghormati ketika beribadah. Kita konsisten agama kita masing-masing tetapi kita menghargai saudara-saudara kita dalam melaksanakan ajaran agamanya itu,” harapnya. “Jika dalam semua ajaran agama itu kan mengajarkan akhlak mengajarkan Kebaikan tidak satupun agama yang membenarkan untuk membenci orang apalagi membunuh, mengembalikan ajaran dan prinsip yang yang suci dari agama masing-masing,” tambahanya Indikator kebangsaan orang yang mudah dalam beragama akan mengikuti semua aturan- aturan yang mulai dari Undang-Undang Dasar dan turunannya bagai masyarakat Indonesia akan mengikuti semua aturan aturan yang ada komitmen kebangsaan. “Pancasila dengan kelima silanya, kebhinekaan NKRI itu adalah rasa toleransi yang saling menghormati, menghargai kesetaraan dalam ajaran agama,” ujarnya. Diakhir wawancara, beliau mengatakan bahwa pemahaman-pemahaman kerukunan di Indonesia harus dapat menyelesaikan sesuatu itu dengan musyawarah antar umat beragama. “Kemajuan bangsa kita dapat mempersatukan masyarakat kita untuk meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan kita. Jangan lagi karena perbedaan agama kita bertengkar. Kita meluruskan namanya agama itu kan itu kan bahasa-bahasa orang tapi kalau orang beragama kacau, maka orang meninggalkan agama itu. Makanya masih segar lagi moderasi beragama meluruskan pemahaman orang sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing. Kita harus konsisten tapi jangan menafikan agama lain,” ujarnya diakhir wawancara dengan awak media. [Red/Akt-43/AG]   Aktual News  

Tags :
Kategori :

Terkait