Angkat Berbagai Isu Nasional, Pesantren Dzikir Al-Fath dan LP2M Gelar Dialog Ramadhan

Rabu 22-05-2019,00:25 WIB
Reporter : Aktual News
Editor : Aktual News

Sukabumi, Aktual News -Mengisi tausiah dibulan Ramadhan ini Pesantren Dzikir Al-Fath dan Lembaga Pemberdayaan Pesantren Dan Masyarakat ( LP2M ) mengadakan acara Dialog Ramadhan dengan tema " Bulan Ramdhan Menjadikan Indonesia Baldatun Thayyibatun Warobbun Ghofur Melalui Silaturahmi Wihdatul Ummat, " di Aula Syekh Quro Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath, Jl Merbabu Perum Gading Kencana Asri, Karang Tengah, Gn Puyuh Kota Sukabumi, Selasa 21/5/2019. Acara ini berlangsung dengan khidmat dihadiri dari para tokoh diantaranya Prof. Dr. K.H. M. Fajar Laksana (Pimpinan Ponpes Dzikir Al-Fath Sukabumi), Agus Wawan Gunawan (Kepala Kesbangpol Kota Sukabumi), Agung Priyaguna Irfan (Budayawan Sukabumi), Firman Kiman (Budayawan/Aktivis Kasundaan), Bob Muslim (Dewan Kesenian Kota Sukabumi), Bayu Triyana (Menwa Sukabumi), Gia Yoseph Gunawan (Forum Pemuda Lintas Agama), Juanda (PS. Maung Bodas), Kompol Hendar (Kapolsek Gunung Puyuh), Abah Agus Bahar (IPSI Kota Sukabumi) Acara ini menarik perhatian publik karena para tokoh saling mengisi dengan pendapat yang di kemukakan dalam gelar publik tersebut, Prof. Dr. K.H. M. Fajar Laksana (Pimpinan Pondok Pesantren Dzikir Alfath/Wakil Ketua MUI Kota Sukabumi), antara lain mengatakan, Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Adalah diatas segalanya, dibanding hiruk pikuk soal politik, Perbedaan itu adalah suatu sunatullah, tetapi perbedaan itu jangan menyebabkan perpecahan bangsa Seluruh Mekanisme pilpres dan pileg ini kkta serahkan kepada sistem yang berlaku. Berharap tidak ada tindakan-tindakan inkonstitusional dari seluruh komponen bangsa , percayakan kepada mekanisme hukum yang berlaku di Indonesia Jangan mudah percaya pada berita di medsos, karena banyak berita hoax. Banyak berita yg harus diteliti kebenarannya dulu. Membicarakn orang lain itu , jika salah termasuk fitnah, kalo benar itu ghibah. Salah satu cara menjadikan indonesia bakdatun thoyyibatun adalah dengan cara mensyukuri nikmat kemerdekaan. Jangan ikuti provokator yang menebar kebencian kepada negara dan pemerintah. Kita harus pemerintahan yang sah. Barangsiapa yang melawan pemerintahan yang sah, maka termasuk budghoh. Selain itu yang tak kalah menarik, Agus Wawan Gunawan, S.IP (Kepala Kesbangpol Kota Sukabumi), antara lain mengatakan Sekaitan dengan tahapan tahapan pelaksanaan pileg dan pilpres , Atas nama pemerintah Kota Sukabumi, menghimbau seluruh warga masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas kota, menjaga ketentraman dan ketertiban, tidak mudah terprovokasi apalagi memprovokasi. Baldatun thayyibatun bisa tercipta dengan 4 hal, yaitu: ilmunya ulama, adilnya umaro (pemerintah), sodaqohnya orang kaya dan do'anya orang miskin. Jika ada ketidakpuasan dalam menyikapi hasil pemilu, haeus dilakukan melalui prosedural yang berlaku, yang sesuai aturan hukum yang berlaku dan konstitusional. Bagi orang yang beriman, apapun yang terjadi adalah ketetapan Allah, termasuk hasil dalam pemilu 2019 ini. Sementara itu, Agung Priyaguna Irfan, S.Pd* (Budayawan Sukabumi), mengemukakan masalah perbedaan, Perbedaan dan keragaman itu sudah ada sejak dulu, bahkan Negara Indoneisa merdeka adalah hasil perjuang para pejuang yang berbeda-beda latar belakang dan daerah Kedepankan kearifan budaya sendiri dalam menyikapi berbagai persoalan bangsa dan negara. Karena dalam kearifan lokal kita tunttunan untuk mengatur itu semua telah jelas dan cocok di segala jaman. Dengan mempertahankan dan mengoptimalkan nilai-nilai luhur budaya bangsa kita sendiri, tentu akan menguatkan kontruksi kebangsaan kita yang memang dari awalnya terbangun dari kerangka kesadaran kolektif bahwa negara kita merdeka dan terbentuk dari hasil jerih payah, modal kekuatan serta perjuangan bangsa sendiri dan bukan merupakan hadiah pemberian dari pihak lain. Dalam Naskah Sang hyang Siksa Kandang Karesian, yg dibuat jaman Prabu Darmasiksa, diceritakan bahwa kita harus berbagi peran dalam mengelola negara. Ada yang menjadi resj/ ulama, ada yang jadi Prabu atau pemerintah, ada juga yang harus jadi rama atau penata hukum. Semua profesi adalah sama mulianya, sama pentingnya. Jadi janganlah kita berebut jabatan atau kedudukan. Selanjutnya Kompol Hendar (Mewakili Kapolres Sukabumi Kota) antara lain mengatakan: a. Pesan Kapolres Sukabumi Kota yg disampaikan melalui Kompol Hendar : keamanan adalah tanggung jawab senua pihak bukan hanya tanggungjawab aparat keamanan saja. marilah kita menjaga hasil rekapitukasi yg dilaksanakan oleh KPU Pusat. Mari kita jaga wikayah kita masing-masing. Pertanyaan yang mengemuka pada acara tersebut, antara lain: 1. Gunawan (wakil ketua SMA): Bagaimana cara meredam peredaran Hoax? Jawaban Kesbang: penerapan sangsi dan hukum dan edukasi masyarakat tentang bahaya hiax agar tiap diri bisa menahan diri untuk tidak mudah menyebar berita yang belum tentu kebenarannya. Acara dimulai dengan acara: pembacaan ayat suci Al-qur'an, menyanyikan lagu kebangsaan Imdonesia Raya dan persembahan lagu nasyid Al-Fath. Acara Diakhiri dengan pembacaan doa untuk kedamaian masyarakat dan kemaslahatan bangsa oleh Bpk Tabib Ishak Acara berakhir Pkl. 18.00 WIB , dengan situasi aman dan tertib. [ Red/Akt-01 ]   Aktual News

Tags :
Kategori :

Terkait