Sukabumi, AktualNews — Peristiwa keracunan massal yang menimpa sejumlah pelajar di berbagai daerah akibat konsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi sorotan tajam publik. Program yang seharusnya meningkatkan gizi anak bangsa justru menimbulkan kekhawatiran di kalangan guru, orang tua, dan penerima manfaat, 4 Oktober 2025.
Ketua Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI) Sukabumi Raya, Agus Salim, menyampaikan keprihatinannya atas insiden ini. Menurutnya, peristiwa tersebut mencoreng niat baik pemerintah dan mencederai kepercayaan masyarakat terhadap program bantuan pangan.
“Saya menilai kejadian ini sangat memprihatinkan. Penerima manfaat seharusnya mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi, bukan malah mengalami keracunan,” ujar Agus dengan nada tegas.
Ia menekankan pentingnya menjaga standar mutu dan kualitas makanan dalam pelaksanaan program MBG. Dalam pandangannya, penyelenggaraan MBG tidak boleh dilakukan secara asal-asalan.
BACA JUGA:Diduga Berpura-Pura Jadi Pembeli Rumah, Pelaku Bawa Kabur Motor Warga di Bogor
“Kepercayaan pemerintah dan masyarakat harus dijaga. Proses penyajian makanan harus dilakukan secara serius, profesional, dan sesuai standar agar penerima manfaat merasa aman dan terbantu,” tambahnya.
Sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial, PWDPI Sukabumi Raya akan mengerahkan Tim Investigasi dan Tim Analisis untuk melakukan pengawasan langsung ke lokasi-lokasi pelaksanaan MBG di wilayah Sukabumi. Langkah ini diambil untuk memastikan program MBG berjalan dengan baik tanpa membahayakan kesehatan penerima manfaat.
Agus Salim berharap, upaya ini dapat membantu pemerintah dalam memastikan kualitas makanan yang disalurkan, serta mencegah insiden serupa terulang kembali.
Sumber: Dokumentasi PWDPI