Suta Widhya: Marilah Membangun Konsep Bahwa RAKYAT Adalah Majikan Dari Pembesar

Senin 25-08-2025,20:43 WIB
Reporter : Hans SW
Editor : Admin

Jakarta, AktualNews- Mulai sekarang marilah membangun konsep bahwa  "negara sebagai kacung rakyat". Yaitu konsep yang menggambarkan bahwa negara harus berfungsi sebagai pelayan atau abdi bagi rakyatnya. Dalam konsep ini, negara dan para pembesar yang menjalankan roda pemerintahan dianggap sebagai institusi yang dibentuk oleh rakyat untuk melayani kepentingan dan kebutuhan rakyat itu sendiri. Suatu waktu mandat bisa dicabut oleh rakyat. 

Menurut Sekjen Koalisi Pembela Konstitusi dan Kebenaran (KP-K&K) Suta Widhya SH, Senin(25/8) sore di Surabaya, Jawa Timur prinsip-prinsip Konsep Negara sebagai Kacung Rakyat sebagai berikut:

- Pelayanan Publik: Negara harus memberikan pelayanan yang baik dan prima kepada rakyat, termasuk dalam bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, membuka lapangan kerja dan lain-lain.

BACA JUGA:Suta Widhya:Pelayanan PTSP PN Sanggau Cukup Prima

- Akuntabilitas: Negara harus bertanggung jawab atas kinerjanya dan transparan dalam mengelola sumber daya publik. Ini syarat mutlak. 

- Partisipasi Rakyat: Rakyat harus dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan dan memiliki kesempatan untuk menyampaikan aspirasi dan kebutuhan mereka kepada negara.

- Keadilan dan Kesetaraan:Negara harus menjamin keadilan dan kesetaraan bagi semua rakyat, tanpa diskriminasi atau preferensi tertentu.

Implikasi Konsep Negara sebagai Kacung Rakyat:

- Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik: Negara harus terus meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dan harapan rakyat.

- Pengawasan dan Evaluasi: Rakyat harus dapat mengawasi dan mengevaluasi kinerja negara untuk memastikan bahwa negara berfungsi sebagaimana mestinya.

- Partisipasi Aktif Rakyat: Rakyat harus aktif dalam proses pengambilan keputusan dan menyampaikan aspirasi mereka kepada negara.

Kesimpulannya, konsep negara sebagai kacung rakyat lebih  menekankan pentingnya peran negara sebagai pelayan rakyat dan pentingnya partisipasi aktif rakyat dalam proses Pemerintahan Jadi, tidak boleh ada rakyat yang mati kelaparan, mati terkena parasit cacing, atau kelaparan karena tidak punya cukup pangan. 

Tapi, apa yang terjadi selama 80 tahun Indonesia merdeka? Kemerdekaan saat ini tidak seperti yang diharapkan oleh Tan Malaka. Tanpa revolusi sosial sebagaimana yang dicita-citakan oleh Tan Malaka, negara ini dibentuk oleh segelintir pendiri negara saja yang jauh di luar konsep Bapak Republik asal Payakumbuh ini. 

 Kritik tajam meluas saat ini. Figur paling vokal yang menyatakan bahwa negara adalah pelayan rakyat dinyatakan oleh Rocky Gerung. Ia katakan banyak hal tentang keadaan negara saat ini. Banyak orang merasa bahwa negara tidak sepenuhnya berfungsi sebagai pelayan rakyat, melainkan lebih memprioritaskan kepentingan pembesar atau kelompok tertentu.

Marilah kita bahas isu-isu yang sering dikaitkan dengan keadaan ini:

Tags :
Kategori :

Terkait