_Oleh: Muhammad Adam, S.H.
Tangerang, AktualNews - Kepemimpinan bukan hanya tentang mengarahkan atau mengendalikan, tetapi juga tentang melindungi, memperjuangkan, dan bertanggung jawab terhadap mereka yang berada di bawah naungan kita. Seorang pemimpin sejati adalah seseorang yang tidak hanya memikirkan keuntungan pribadi atau kekuasaan, tetapi lebih mengutamakan kesejahteraan dan keamanan orang-orang yang dipimpinnya. Salah satu contoh pemimpin yang mencerminkan prinsip ini adalah Wilson Lalengke, pemimpin PPWI (Persatuan Pewarta Warga Indonesia) Pusat Jakarta.
Wilson Lalengke adalah sosok yang dikenal dengan keteguhannya dalam memperjuangkan hak-hak jurnalis dan anggota organisasi yang ia pimpin. Sama seperti induk singa yang rela berlumuran darah dan kehilangan satu taringnya demi melindungi anak-anaknya, Wilson Lalengke juga tidak ragu untuk bertarung melawan berbagai rintangan dan bahaya demi kesejahteraan dan keamanan anggotanya. Dalam dunia jurnalistik yang penuh tantangan, di mana sering kali ancaman terhadap kebebasan berbicara atau keselamatan para jurnalis datang dari berbagai pihak, seorang pemimpin seperti Wilson Lalengke sangat dibutuhkan.
Pemimpin yang baik bukan hanya yang memimpin dengan kata-kata, tetapi yang juga memimpin dengan tindakan. Seperti induk singa yang tidak segan-segan bertarung dengan siapapun yang mengancam keluarganya, Wilson Lalengke menunjukkan bahwa kepemimpinan yang sejati adalah tentang berkorban dan melindungi, bahkan jika itu berarti harus kehilangan sebagian dari diri kita. Dalam berbagai kesempatan, Wilson Lalengke telah menunjukkan bahwa ia siap untuk menghadapi berbagai tantangan yang datang demi menjaga dan melindungi anggota PPWI dari berbagai ancaman, baik itu ancaman fisik, hukum, maupun sosial.
Dalam dunia jurnalisme, ancaman terhadap keselamatan sering kali datang dari berbagai arah, mulai dari tekanan politik, intimidasi hukum, hingga ancaman fisik yang nyata. Wilson Lalengke tidak hanya bertindak sebagai seorang pemimpin yang memberikan arahan, tetapi juga sebagai pelindung bagi anggotanya. Ia selalu menempatkan kepentingan dan keselamatan anggotanya di atas segalanya. Tidak jarang, ketika anggotanya menghadapi kesulitan atau ancaman, Wilson Lalengke akan turun tangan langsung, membela mereka, dan berjuang untuk memastikan bahwa hak-hak mereka tetap terjaga.
Sikap Wilson Lalengke yang berani dan tidak gentar menghadapi berbagai bentuk ancaman ini sangat mencerminkan prinsip kepemimpinan yang sejati. Seperti induk singa yang meski terluka, tetap melindungi anak-anaknya dengan penuh kasih sayang dan keteguhan, Wilson Lalengke berusaha keras untuk melindungi anggotanya, bahkan jika itu berarti ia harus berhadapan langsung dengan kekuatan yang jauh lebih besar atau lebih berbahaya.
Seorang pemimpin yang baik bukan hanya bertanggung jawab atas keberhasilan, tetapi juga atas kegagalan. Wilson Lalengke menyadari betul bahwa sebagai pemimpin, ia harus memikul beban yang sangat berat—terutama ketika anggota organisasi menghadapi kesulitan atau ketidakadilan. Dalam hal ini, dedikasi dan komitmen Wilson Lalengke terhadap anggota PPWI sangat jelas. Ia tidak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga siap melakukan segala cara untuk memastikan bahwa anggotanya tidak dibiarkan sendiri ketika menghadapi situasi sulit.
Sikap ini sangat penting dalam dunia yang penuh ketidakpastian dan ketegangan, di mana banyak pihak berusaha memanfaatkan ketidakberdayaan orang lain. Dalam hal ini, Wilson Lalengke membuktikan bahwa seorang pemimpin harus siap melakukan apa pun, termasuk mengorbankan kepentingannya sendiri, demi memastikan anggotanya tetap dalam perlindungan dan dapat menjalankan tugasnya dengan aman.