Apa Makna Reshuffle Terakhir (?) Yang Dilakukan Jokowi?

Selasa 20-08-2024,17:29 WIB
Reporter : Hans SW
Editor : Admin

Jakarta, AktualNews-Seorang yang akan berakhir mengontrak rumah tentu bersiap  membenahi diri. Mulai dari mengkotak-mengkotkan berkasnya hingga memesan truk pengangkut barang. Mana yang dimasukkan ke dalam kotak,  mana yang dibawa pulang, dan mana yang ditinggalkan.

Adaptasi merupakan bentuk penyesuaian diri dan cara atau proses penyesuaian diri. Pada setiap individu atau manusia berbeda-beda. Ada yang proses adaptasinya cepat, ada pula yang relative lama.

Demikian pula orang yang ingin menempati sebuah posisi jabatan, tentu butuh penyesuaian. Jadi, apa yang mau dikerjakan dalam waktu yang tinggal 40an hari lagi (Oktober 2024)? Sehingga ini terlihat hanya kepentingan politik  yang  direshuffle oleh Jokowi   September -  Oktober sudah selesai, sementara menteri lama siap-siap untuk membenahi diri sebelum meninggal tempat dan bersiap-siap mengepak berkas berkasnya yang mau dibawa pulang.

BACA JUGA:SUTA WIDHYA: Anies Lebih Dari Layak Pimpin DKI Jakarta 2024

Menteri yang lama bersiap untuk meninggalkan tempatnya dengan secara baik-baik dan menteri baru bersiap untuk mempelajari tugas-tugas baru yang tentu berat akan dihadapinya. Begitulah sirkulasi kekuasaan yang terjadi.

"Apa yang akan dilakukan oleh Menteri baru  di kementerian yang menjadi tugas barunya? Ini lumrah, kan? Kami dari Konfederasi Potensi Indonesia (KOPINDO) mengherani fenomena reshuffle kali ini." Ungkap Ketum KOPINDO, Rambun SE Akt, Selasa (20/8) siang di Jakarta.

Menurut Rambun banyak hal yang perlu dicermati, pertama, kompetensi dari orang yang masuk ke jajaran baru harus memadai. Kedua memiliki track record yang baik sebagaimana yang diharapkan dari periode sebelumnya. Ketiga, waktu yang diberikan menjabat hanya tinggal bilangan hari. Keempat, bentuk konsolidasi kekuatan politik yang ingin menghilangkan oposisi. Kelima, ada maksud selain keempat hal di atas, "lanjut Rambun.

BACA JUGA:Suta Widhya: KCP-JURDIL Masuk Nomor 14 Dari 22 Pihak Sahabat Pengadilan (Amicus Curiae)

Di lain kesempatan Ketua Umum Koalisi Pembela Konstitusi dan Kebenaran (KP-K&K) I WAYAN SUTA berharap agar Prabowo jeli melihat semua itu. Dirinya usul agar dipanggil Tim Independen yang bertugas untuk mengaudit kinerja menteri yang lama dalam serahkan terima tugas pada pejabat yang baru.

"Ini tujuannya untuk transparansi semata dan untuk mempermudah pejabat yang baru dalam memikul keberlanjutan tugas yang diberikan kepada dirinya," tutup Wayan Suta.***

Tags :
Kategori :

Terkait