Kalender Islam itu simbol kejayaan
Kelima tahap atau fase kebangkitan umat di atas saling terkait. Secara khusus Isra’ Mi’raj menjadi momentum awal bagi terjadinya Hijrah Rasulullah SAW. Ini bermakna bahwa kebangkitan umat secara individual banyak menentukan bagi kebangkitannya secara komunal.
Memahami fase-fase kebangkitan Islam ini sekaligus menjelaskan bahwa ditetapkannya peristiwa Hijrah sebagai awal penanggalan Islam mengandung makna identitas dan jati keumatan. Bahwa Islam sebagai agama kehidupan, tidak saja memiliki identitas individual. Tapi sekaligus agama kolektif dengan identitasnya keumatannya. Dengan sendirinya dipahami jika penanggalan atau kalendat Islam bagi umat ini, bukan sekedar hitung-hitungan hari dan bulan. Tapi sebenarnya menjadi salah satu identitas kolektif umat yang penting yang harus dibanggakan.
Mirisnya, pada umumnya umat tidak tahu dan/atau tidak peduli dengan signifikansi kalender Islam ini. Umat bersikap biasa-biasa saja bahkan seolah tak peduli dengan tibanya tahun baru Islam. Hampir tidak ada simbol-simbol selebrasi dan kegembiraan yang menandakan kebanggan itu. Hal yang berbeda ketika sebagian menyambut tahun baru Masehi/Miladi. Di mana-mana terlihat perayaan dengan ragam simbol seperti lampu-lampu dan hiasan-hiasan lainnya.
Poin yang ingin saya sampaikan adalah bahwa penetapan tanggalan Islam atau kalendar Islam dengan peristiwa Hijrah memiliki makna yang sangat penting. Yaitu simbol kebangkitan umat secara kolektif sekaligus menjadi identitas kolektifnya yang harusnya membanggakan. Sayangnya, umat pada umumnya tidak sadar dan tidak peduli. Bahkan kebanyakan masih belum menghafal nama-nama bulan kalendar Hijriyah. Ironis kan? ***
Oleh
Shamsi Ali Al-Kajang
Presiden Nusantara Foundation & Chaplain di Bellevue Hospital NYC.