Potensi Kekeringan Melanda Sejumlah Wilayah Termasuk Jakarta

Potensi Kekeringan Melanda Sejumlah Wilayah Termasuk Jakarta

Jakarta, Aktual News -Analisis BMKG terindentifikasi potensi kekeringan di sejumlah wilayah Indonesia dan bahkan sudah dikatagori Awas, Jakarta Utara, Banten ( Lebak, Pandeglang dan Tangerang ) dalam status siaga seperti dikutip dari Pusat Siaran Pers Indonesia, Kamis 4/7/2019. Pantauan Aktuak News kekeringan juga sudah melanda beberapa wilayah di Bogor Jawa Barat, beritut penjelasan lebih lanjut dari pusat siaran pers di Jakarta. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memantau sejumlah wilayah di Indonesia mengalami kekeringan diantaranya Sumedang, Gunung Kidul, Magetan, Ngawi, Bojonegoro, Gresik, Tuban, Pasuruan dan Pamekasan. Berdasarkan hasil monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) hingga tanggal 30 Juni 2019, terdapat potensi kekeringan meteorologis (iklim) di sebagian besar Jawa, Bali dan Nusa Tenggara dengan kriteria panjang hingga ekstrim. Dari hasil analisis BMKG, teridentifikasi adanya potensi kekeringan meteorologis yang tersebar di sejumlah wilayah, antara lain : AWAS (telah mengalami HTH >61 hari dan prakiraan curah hujan rendah 70%) – Jawa Barat (Bekasi, Karawang dan Indramayu) – Jawa Tengah (Karanganyar, Klaten, Magelang, Purworejo, Rembang, Semarang, Semarang, dan Wonogiri) – Sebagian besar Jawa Timur – DIY (Bantul, Gunung Kidul, Kulonprogo, dan Sleman) – Bali (Buleleng) – Nusa Tenggara Timur (Sikka, Lembata, Sumba Timur, Rote Ndao, Kota Kupang, dan Belu) – Nusa Tenggara Barat (Bima, Kota Bima, Lombok Timur, Sumbawa dan Sumbawa Timur) SIAGA (telah mengalami HTH >31 hari dan prakiraan curah hujan rendah 70%) – Jakarta Utara – Banten (Lebak, Pandeglang, dan Tangerang) WASPADA (telah mengalami HTH >21 hari dan prakiraan curah hujan rendah 70%) – Aceh (Aceh Besar, Pidie kan Bireuen) – Jambi (Merangin, Batanghari dan Bengkayang) – Lampung (Way Kanan) – Kalimantan Tengah (Pulangpisau) – Kalimantan Barat (Bengkayang) – Sulawesi Selatan (Bantaeng, Selayar, dan Takalar) Selain itu monitoring terhadap perkembangan musim kemarau menunjukkan berdasarkan luasan wilayah, 37% wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau dan 63% wilayah masih mengalami musim hujan. Wilayah yang telah memasuki musim kemarau meliputi Aceh bagian Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung, Pulau Jawa dan Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan bagian Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur bagian Selatan, Maluku, dan Papua bagian Selatan. Musim kemarau tidak berarti tidak ada hujan sama sekali. Beberapa daerah diprediksikan masih berpeluang mendapatkan curah hujan. Potensi curah hujan tinggi diindikasikan terjadi disejumlah wilayah antara lain : SIAGA (Prakiraan Curah Hujan > 200 mm dalam 10 hari dengan peluang >70%) – Sulawesi Tengah (Morowali, Banggai, dan Tojounauna) – Papua (Yahukimo, Pegunungan Bintang, Asmat, Mimika, Jayawijaya, Nabire, dan Paniai) Masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap kekeringan yang bisa berdampak pada : – Sektor pertanian dengan sistem tadah hujan. – Pengurangan ketersediaan air tanah (kelangkaan air bersih). – Peningkatan potensi kemudahan terjadinya kebakaran. [ Red/Akt-01 ]   Aktual News Drs. Herizal, M.Si. Deputi Bidang Klimatologi.

Sumber: