Mengajar Bahasa Inggris Menggunakan Metode Pengajaran Langsung (Direct Method) dan Lagu

Mengajar Bahasa Inggris Menggunakan Metode Pengajaran Langsung (Direct Method) dan Lagu

Foto : Rodiah Elok Prihatiningrum, S.Pd., M.Pd. Guru Bahasa Inggris di MTs Al Huda 1 Karangpandan. Karanganyar, AktualNews - Pembelajaran bahasa Inggris di jenjang SMP/MTs mencakup empat skill yaitu mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara, yang menjadi faktor utama dalam mengajarkan bahasa Inggris sebagai bahasa asing. Di era revolusi 4.0 seperti sekarang ini, mampu berbicara bahasa inggris atau fasih berbahasa Inggris baik tulisan maupun lisan menjadi sangat penting bagi siswa. Mereka tidak akan tersesat di dunia yang serba digital saat ini. Mengajar bahasa Inggris pada jenjang SMP/MTs yang merupakan pendidikan dasar bagi siswa tidaklah mudah. Jangankan berbicara menggunakan bahasa Inggris, dalam tulisan dan bacaanpun sangat sulit. Kurangnya kesadaran siswa untuk menghafal kosakata dan memahami penggunaan kosakata dalam kalimat belum tumbuh. Keberanian menggunakan bahasa Inggris juga belum ada rasa percaya diri bahkan sering takut salah dan juga rasa malas belajar bahasa Inggris karna sudah merasa susah. Kebanyakan siswa di daerah belum menyadari bahwa suatu saat kelak bahasa Inggris sebagai bahasa internasional yang digunakan sehari-hari dan harus mereka kuasai. Tidak bisa dipungkiri bila ketidak berhasilan tersebut disebabkan pembelajaran bahasa Inggris masih menggunakan metode jaman dulu. Yaitu metode ceramah lalu mencatat dan ulangan harian sebagai tes hasil belajar sehingga siswa kurang memahami materi karena kurangnya interaksi dan keterlibatan dalam proses pembelajaran. Selain itu pembelajaran juga terkesan membosankan dan tidak menarik sehingga siswa malas dan tidak tertarik untuk mengikuti pembelajaran bahasa inggris. Mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris tidak hanya untuk menuliskan vocabulary di papan tulis kemudian anak menyalinnya dibuku catatan setelah itu anak menirukan guru dalam mengucapkan kata-kata atau vocabulary yang sudah di tuliskan tadi. Mungkin cara ini adalah cara yang konvensional dan membuat baik anak didik maupun guru menjadi cepat bosan. Maka dari itu Sebagai fasilitator guru harus ada usaha perbaikan agar lebih kreatif dan inovatif sehingga siswa dapat menggali potensi dasar untuk dikembangkan menjadi pengetahuan dan keterampilan baru, guru juga memiliki peranan yang penting dalam menyajikan materi pembelajaran setiap harinya. Menyampaikan materi dengan metode pembelajaran yang fresh akan menumbuhkan semangat baru bagi siswa dalam mengikuti proses belajar. Metode pengajaran langsung (Direct Method) dirasa sangat tepat mengingat apabila bahasa Inggris digunakan sebagai percakapan nyata maka lebih mudah siswa dalam belajar. Diawal pembelajaran Di kelas guru menggunakan ungkapan-ungkapan dalam Bahasa Inggris misalnya, “Who is absent today?”, “What date is it today!” “Clean theWhiteboard!”, “open the door please!”, “Please dont litter” dan sebagainya”. Sehingga siswa terbiasa mendengar ungkapan tadi dan mereka merespons secara langsung dengan baik. Pengajaran langsung dengan cara guru langsung menggunakan bahasa Inggris lebih mudah diterima siswa dan dipahami karna diucapkan langsung oleh gurunya. Jika ada suatu kata-kata yang sulit dimengerti oleh mereka, maka guru dapat mengartikan dengan menggunakan alat peraga, mendemonstrasikan, menggambarkan dan lain-lain ini bisa memotivasi siswa untuk mempelajari Bahasa Inggris dengan mudah dan penuh semangat. The very important idea of the child as an active learner and thinker, constructing his or her own knowledge from working with objects or ideas.(Piaget via Lynne Cameron 2001: 4) Berdasarkan teori Piaget, seorang anak merupakan (active learner) atau pelajar yang aktif serta cenderung sangat tertarik jika dihadapkan pada sesuatu yang baru disekitar mereka. Berlandaskan pada teori tersebut, seorang guru harus mampu memanfaatkan keaktifan dan ketertarikan seorang anak dalam mempelajari Bahasa Inggris yang bisa di gabungkan dengan metode pengajaran langsung. Guru bisa mengajak siswanya untuk terus aktif saat proses pembelajaran berlangsung dengan cara bermain, bernyanyi sambil belajar karena bernyanyi adalah suatu hal yang disukai oleh anak-anak. Guru bisa memberikan lagu familiar yang berhubungan dengan pelajaran Bahasa Inggris. Misalnya, guru memberikan lagu dalam Bahasa Inggris beserta liriknya, kemudian siswa menyanyikan kembali lagu tersebut. Selanjutnya, guru memberi tau cara pengucapan yang benar dan makna dalam lagu tersebut dan menyanyikan bersama dengan benar. Keaktifan siswa dalam mengucapkan lagu bahasa inggris dapat termotivasi untuk lebih aktif lagi dalam pengucapan kosa kata baru dan menambah kosa kata baru beserta tau arti dan makna dari lagu. Dengan begitu siswa merasa sennag dan tidak bosan mengikuti pelajaran. Pada intinya guru memiliki suatu peranan yang sangat penting dalam setiap proses pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator, motivator dan harus mampu menciptakan suasana yang menarik dengan menggunakan metode yang tepat dalam mengajarkan Bahasa Inggris. Sehingga siswa mampu menguasai Bahasa tersebut sebagai bahasa asing dengan baik serta tidak membosankan dan menyenangkan bagi siswa.[Red/Ak-52/Dawam]   AktualNews

Sumber: