Gubernur Sumut Panggil 4 Kepala Daerah dan Libatkan Kementerian PUPR untuk Atasi Banjir

Gubernur Sumut Panggil 4 Kepala Daerah dan Libatkan Kementerian PUPR untuk Atasi Banjir

Medan, Aktual News Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memanggil empat kepala daerah untuk membahas banjir di Sumut. Ke empat Kepala Daerah tersebut yaitu Walikota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, Walikota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan dan Bupati Serdangbedagai Darma Wijaya. Lalu ke empat daerah ini terendam banjir setelah diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi. Selain itu, sungai di daerah ini juga saling berhubungan. Karena itu, Edy Rahmayadi meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membantu menyelesaikan masalah banjir di Sumut. “Tapi kita juga perlu melihat kondisi sungai, dan sungai ini tentunya saling berhubungan karena itu kita butuh kerja sama. Setelah kita lihat, mana yang menjadi prioritas untuk dibenerin, itu target jangka pendek kita,” sebut Gubsu usai pertemuan dengan keempat kepala daerah dan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Jarot Widyoko di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Nomor 41, Medan, Jumat (26/11/2021). Namun menurut keterangan Edy Rahmayadi, saat ini Pemerintah Daerah dan Kementerian PUPR akan melakukan penanganan darurat untuk meminimalisir banjir. “Kita dan Pak Jarot akan meninjau keempat daerah untuk meminimalisir banjir, melihat cara yang cepat dan tepat untuk mengatasinya,” bilang Gubsu. Lalu Jarot menambahkan untuk mengatasi banjir dibutuhkan partisipasi masyarakat dengan cara membuat biopori, sumur resapan dan penghijauan. Bila dilakukan bersama-sama menurutnya ini akan berdampak besar mengatasi banjir di Sumut. “Tidak perlu menyalahkan orang lain, berbuatlah dari diri anda sendiri, kembalikan air ke bumi, bukan ke selokan atau ke sungai terutama untuk masyarakat di tengah dan hulu,” ucap Jarot. Namun usai pertemuan, Jarot mengatakan, tahun depan Sungai Badera akan menjadi prioritas normalisasi. Setelah itu sungai yang dinormalisasi dilihat kesediaan lahan, dampaknya pada banjirnya dan yang menjadi prioritas menurut Pemprov, Pemko dan Pemkab. “Tapi itu setelah kita berdiskusi dengan Pemprov, kabupaten dan kota, tahun depan salah satunya Sungai Badera. Itu kita perlu lihat lahannya, dampaknya dan juga yang dianggap Pemda prioritas,” bilang Jarot.]Red/Akt-35/Ansary]   Aktual News

Sumber: