Bos yang pemarah, suka Berkata Kasar dan Arogansi Menunjukan Kelemahannya
Tangerang, Aktual News - Bos yang Sangat mudah marah-marah saat target pekerjaan belum tercapai dan sering melontarkan kata-kata kasar, dan arogan dalam bersikap terhadap bawahannya merupakan tanda-tanda typical seorang bos yang tidak kompeten dalam memimpin sebuah tim pekerja. Salah satu faktor yang mendukung pekerjaan seseorang adalah bos sendiri. Perilaku bos terhadap karyawan akan mempengaruhi hasil dan mood kerja di perusahaan. Bos yang mendukung pekerjaan karyawan, pasti akan menghasilkan kualitas pekerja yang baik sehingga hasilnya pun maksimal. Begitu pun sebaliknya. Jika bos terus menuntut tanpa kejelasan, maka para karyawan akan sulit berkembang dan ini berpengaruh terhadap pekerjaannya. Dengan begitu, kamu kurang nyaman bekerja dengan atasan yang demikian. Karena bekerja secara maksimal pasti sudah sering kamu lakukan. Namun jika bos memberikan pujian atas hasilnya, pasti kamu akan lebih semangat lagi dalam menyelesaikan tanggung jawab. Namun, terkadang hal ini tidak berlaku jika kamu dimanfaatkan oleh bosmu. Tuntutan pekerjaan akan terus menerus datang, tetapi bos tidak pernah puas akan pekerjaan yang dilakukan. Bos yang memanfaatkan karyawannya, cenderung melihat sisi negatif dan kesalahan bawahannya. Egonya pun tinggi walaupun hanya untuk mengucapkan kata pujian kepadamu. Apalagi bos yang tidak pernah terbuka dalam pencapaian target, tidak pernah memberitahukan princian slip gaji dan tidak pernah menjamin kesehatan kepada karyawan dan anak buahnya. Jika selalu tidak di hargai bosmu tidak peduli dan tidak memperhatikan perjuanganmu. Karena dia hanya melihat bahwa tugasmu harus selesai dan selalu membuat puas bosmu, tanpa memikirkan banyak hal kepada bawahannya. Bos seperti ini pun tidak mempedulikan kesehatan dan hak-haknya seorang pekerjanya. Terus terang selama di perusahaan prodak lokal selama kurang lebih 4 tahun, jarang sekali menemukan bos yang mau mengakui kesalahannya dan meminta maaf di hadapan karyawannya, yang biasa saya hadapi, bos selalu menutupi kesalahannya jika di temukan kesalahannya hanya diam 1000 bahasa. Dan yang lebih buruknya lagi, bos selalu menutupi masalahnya dan selalu mencari kambing hitam. Tipe terahir ini sungguh tidak terlihat sebagai selayaknya seorang yang berjiwa bos atau sosok pemimpin, tetapi lebih terlihat sebagai tipe anak ingusan yang kekanak-kanakan. Menjadi emosional memang manusiawi, tetapi akan menjadi buruk bila kita tidak segera menyadari bahwa emosional itu merupakan salah satu kelemahan diri karena itu kita sendiri yang harus lekas memperbaikinya. [ Red/Akt-41/Yunadin ] Aktual News
Sumber: