Pedagang Pasar Horas Demo Kekantor Wali Kota, Meminta Jalur Ke Pajak Horas Dibuka

Pedagang Pasar Horas Demo Kekantor Wali Kota, Meminta Jalur Ke Pajak Horas Dibuka

Siantar,Aktual News-Para pedagang Pasar Horas Kota Siantar sangat mengeluhkan penyekatan akses jalan ke Pasar yang mengakibatkan kenderaan yang masuk dan keluar pasar yang akan melakukan aktifitas jual beli menjadi tidak bisa lagi seperti biasa sejak penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 tahap I pada 10-23 Agustus dan dilanjutkan tahap II pada 24 Agustus-6 September. Namun karena itu, mereka meminta Pemko agar membuka akses jalan ke Pasar Horas, hingga pembeli dapat masuk ke pasar dan melakukan aktifitas jual beli seperti biasa. Mereka juga menuntut agar tidak membatasi akses keluar masuk transportasi umum sebagai sarana masyarakat melakukan aktifitas jual beli seperti Pasar Dwikora di Parluasan yang juga pasar tradisional, tidak ada pembatasan dan tidak ada penyekatan jalan ke pasar itu. Aksi demo para pedagang itu mendapat pengawalan dari pihak kepolisian dan pihak kepolisian juga melakukan pendekatan kepada para pedagang untuk berdiskusi dan juga meminta agar aksi itu tidak menimbulkan kerumunan serta tetap menjaga jarak. Koordinator aksi Novel Marpaung dan juru bicara Jhon Sitio menyebutkan saat berdiskusi dengan pihak kepolisian, mereka meminta agar ada pelonggaran akses jalan, khusus jalur ke Pasar Horas, walau tidak dibuka seluruhnya. Salah seorang pedagang, Rosdiana Silalahi menyampaikan keluhannya yang menyebutkan pemerintah tidak berlaku adil, karena akses jalan ke Pasar Horas disekat, sementara akses jalan ke Pasar Dwikora tidak ada penyekatan. Menurut Rosdiana, Pasar Dwikora bisa buka 24 jam, tapi Pasar Horas tidak bisa. “Apakah itu adil? Nampak sekali hanya sebelah pihak diuntungkan. Kami pun di sini hanya hendak mengisi perut sejengkal.” Kemudian, lanjut Rosdiana, selama ini kami belum mendapat bantuan dari pemerintah. “Tolong cepat berikan bantuan itu, jangan cuma janji saja. Kalian bisa lihat, dagangan kami sampai busuk, karena tidak ada yang membeli. Tapi, pemerintah mana mau tau keluhan kami dan hanya janji-janji saja.” Setelah cukup lama berteriak-teriak menyampaikan keluhan mereka seraya membentang poster berisi antara lain “Pak Wali Jangan Selalu Bingung, Apalagi Pura-pura Bingung,” “Penyekatan Jangan Mendiskreditkan Kami” dan “Wak Labu Kok Lari Kali!!” para pedagang itu akhirnya bubar, karena permohonan mereka hendak menyampaikan langsung keluhan mereka kepada Wali Kota di Balai Kota, diminta pihak kepolisian agar tidak dilakukan, yang berkali-kali meminta aksi demo segera dihentikan. [ Red/Akt-40/Kiki ]     Aktual News

Sumber: