JPMI Meminta KPK Menyeret Aktor Intelektual Dugaan Korupsi Dana Hibah Ponpes di Provinsi Banten

JPMI Meminta KPK Menyeret Aktor Intelektual Dugaan Korupsi Dana Hibah Ponpes di Provinsi Banten

Jakarta, Aktual News-Dari undangan peliputan aksi Jaringan Mahasiswa dan Pemuda Indonesia ( JPMI ), kamis 3 Juni 2021.10:0 WIB s/d selesai menggelar aksi demonstrasi di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ), aksi tersebut di bawah koordinator Deni Iskandar. Sehubungan dengan akan dilaksanakannya, aksi demonstrasi di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ), terkait korupsi dana hibah pondok pesantren dan korupsi pengadaan masker alias dana bencana ditengah situasi negara sedang pandemik Covid-19, oleh Dinas Kesehatan ( Dinkes ), di Provinsi Banten di gedung merah putih kuningan Jakarta Selatan, estimasi atau perkiraan massa lima puluh ( 50 ) orang, adapun untuk persoalan yang akan JPMI sampaikan pada KPK, diantaranya; -1.Meminta KPK agar segera menangkap Gubernur Banten, Wahidin Halim yang dalam hal ini diduga kuat menjadi dalang dibalik korupsi dana hibah Ponpes di Banten, dengan bukti awal dari pengakuan seorang mantan Biro kesra, Irvan Santoso yang di sampaikan oleh kuasa hukumnya. -2.Usut tuntas dan tangkap aktor intelektual, kasus dugaan kasus dana hibah Ponpes, yang kami duga melibatkan tiga (3), nama diantaranya Sekda Banten. Almuktabar, dan kepala Badan Pemeriksaan Keuangan dan Aset Daerah ( BPKAD ), Provinsi Banten, Rina Dewiyanti. -3. Selamatkan dan jaga alim ulama para kiai dan pengasuh Ponpes dari bahaya laten korupsi dana hibah Ponpes. -4. Mendesak KPK, agar segera memeriksa kepala Dinas Kesehatan ( Dinkes ), Provinsi Banten dan tangkap mafia masker. -5. JPMI mendesak KPK agar segera turun ke Banten, mengusut tuntas kasus korupsi yang saat terjadi, baik korupsi dana hibah Ponpes maupun korupsi pengadaan masker di dinas kesehatan, yang itu dilakukan ditengah pandemik Covid-19, demikian tuntutan JPMI.[ Red/Akt-26/Har ]   Aktual News  

Sumber: