Suta Widhya: Tolong Dong Dijawab Pertanyaan Connie Rahakundini Siapa Pemilik Perusahaan TMI
Jakarta, Aktual News-Pertanyaan Connie Rahakundini tentang siapa gerangan kiranya yang bermain di pembelian alutsista senilai 1.760 Triliun hingga hari ini belum dijawab. "Sinetron tentang pembelian alat utama sistem persenjataan (Alutsista) masih terus menyisakan misteri. Kami tahu terkait alutsista adalah hal yang sensitif dan tidak pernah ada yang pernah menyentuh tentang bagaimana bisnis persenjataan," Ungkap Pengamat Hukum Politik Suta Widhya, Selasa(1/6), siang di Jakarta. Menurut Suta sangat wajar bila Pengamat Militer dan Pertahanan Connie meminta penjelasan Menhan Prabowo terkait pembelian alutsista yang nilainya 1.760 triliun itu. Pengamat pertahanan sekaligus akademisi Connie Rahakundini tentu punya dasar untuk mengajukan pertanyaan sederhana tersebut. "Sebenarnya ia ingin tahu TMI (Teknologi Militer Indonesia) dengan nominal kredit Eskpor (KE) dari Qatar senilai 1.760 Triliun untuk pengadaan alat utama sistem persenjataan bisa mencek melalui situs Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, "lanjut Suta. Namun menurut Suta upaya Connie untuk mengetahui sebuah perusahaan yang bernama TMI membuatnya kecewa. Connie katakan bahwa penelusurannya hingga ke kantor TMI yang telah mengambil pekerjaan besar pengadaan alutsista bernilai ribuan triliun dinilai meragukan karena sama sekali tidak meyakinkannya. "Dari hasil temuan Connie itu banyak kejanggalan dari keseluruhan rencana pengadaan barang yang harus cair pada 2024. Karena beban utangnya baru berakhir selama 20 tahun kemudian setelah periode kedua orang Jokowi (2044). Kuatir jangan sampai ada tekanan pihak tertentu dalam bisnis Alutsista kali ini" Jelas Suta. Lebih lanjut Connie juga mengritisi adanya kejanggalan dimana para Asrena di trimatra dalam lingkungan TNI tidak seorang pun yang tahu tentang rencana-rencana Kemenhan tersebut. "Sangat logis Kekuatiran Connie, kelak beban pembayaran utang dilakukan oleh anak dan cucu seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu marilah kita amati dan peduli proses pembelian TMI ini bila kita tidak ingin anak cucu kita menanggung utang sebesar itu," lanjut Suta. Komisi 1 di DPR yang membidangi Pertahanan harus bersikap tegas untuk mengawal adakah kredit ekspor sudah sepengetahuan dan persetujuan Bappenas. [ Red/Akt-01 ] Aktual News
Sumber: