Silaturahmi Koperasi BMI: Asep Mulyana, Kadis Koperasi Kabupaten Bogor Tekankan Pentingnya Komunikasi
Bogor, Aktual News - Komunikasi yang efektif antara koperasi primer dengan pemangku kebijakan perkoperasian menjadi satu hal mutlak yang harus dijalankan untuk memperbesar manfaat keberadaan koperasi di satu wilayah. Melihat pentingnya hal ini, Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Koperasi BMI didampingi Casmita (Manager Ziswaf), M Fadlilah (Manajer Operasional) dan H Puryadi (Tim Ziswaf) Senin (7/12) mengunjungi Kantor Dinas Koperasi & UMKM Kabupaten Bogor di Jl. KSR Dadi Kusmayadi, Tengah, Cibinong, Bogor, Jawa Barat untuk bersilaturahmi. Kunjungan yang berlangsung hangat yang dimulai pukul 13.00 WIB diterima langsung oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM (Kadis), Asep Mulyana Sudrajat, SH didampingi Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM (Sekdis), Linda Handayani. Kamaruddin menjelaskan bahwa Koperasi BMI terdiri dari 2 koperasi primer (2 badan hukum). Pertama, koperasi yang beroperasi di sektor keuangan syariah, Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) bergerak pada sektor simpan pinjam dan pembiayaan syariah (KSPPS). Kedua, koperasi yang bergerak di sektor riil, Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI) yang memiliki berbagai divisi bisnis antara lain : Divisi Minimarket dan Grosir (Migros), Divisi konstruksi dan toko bangunan (DKTB), Divisi Elektronik, Divisi Tour & Travel BMI, Café Kopi Rindoe Benteng, dan mengelola Gedung Gerai Tangerang Gemilang (Gedung GTG) yang merupakan pusat pemasaran produk UMKM Kabupaten Tangerang. Silaturahmi Koperasi BMI Dengan Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bogor. Diterima Langsung Oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Asep Mulyana Sudrajat, SH didampingi Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM , Linda Handayani. Pria yang akrab dipanggil Kambara ini menjelaskan bahwa Kopsyah BMI telah melakukan operasional di Kabupaten Bogor dengan membuka 7 Cabang. “Kopsyah BMI telah beroperasi di Kabupaten Bogor tahun ini dan alhamdulilah jumlah anggota kita saat ini lebih dari 3000 anggota yang tersebar di 7 cabang. Kami juga telah melaksanakan prosedur yang biasa kami terapkan dalam setiap pembukaan cabang yang telah kami lakukan. Hari ini kami silaturahmi sekaligus memberikan surat undangan pada dinas untuk hadir pada penyerahan Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) pada hari Selasa, 22 Desember 2020” kata lulusan terbaik program Pascasarjana UIKA Bogor ini. “Pada Hari Selasa, 22 Desember 2020 kami akan menyerahkan HRSH kepada Ibu Sunah dan Ibu Anih yang berstatus non anggota, kedua ibu penerima HRSH ini di Kampung Binong, RT 02 RW 04 Desa Iwul, Kecamatan Parung. Kami berharap Bapak/Ibu Kadis dan Sekdis berkenan hadir pada acara ini. Insyallah akan hadir juga dari Kementerian Koperasi dan UKM RI yang insyallah akan diwakili oleh salah satu deputi nanti. Bersamaan dengan ini kami juga menyerahkan kalender mudah-mudahan bisa dimanfaatkan” papar pria penerima Anugerah Satyalancana Wirakarya dari presiden ini. Pria tinggi besar ini menambahkan bahwa pembangunan hibah rumah untuk non anggota dibiaya dari dana infak yang dikumpulkan setiap minggu oleh anggota. “Jadi kalo di Koperasi BMI dana semacam ini tidak kami sebut sebagai dana Customer Social Responsibility (CSR) dan juga bukan dana sosial. Nomenklatur dana sosial mungkin terlalu kecil karena biasanya hanya 2,5 persen dari keuntungan. Yang kita lakukan adalah mengelola dana Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf sebagai bentuk dari optimalisasi fungsi kopsyah sebagai amil zakat dan nazir wakaf” ujar Kamaruddin melanjutkan. “Dana infak ini merupakan perwujudan dari sifat koperasi yang utama yakni tolong – menolong. Tolong- menolong inilah yang harus terus kita pupuk agar menjadi pembeda koperasi dengan badan usaha lain. Saat ini anggota koperasi kita di Kopsyah ada lebih dari 178 ribu dan di Kopmen 82 ribuan” ujar Kamaruddin memberikan pengantar membuka silaturahmi. Asep yang menjabat Kadis 4 bulan yang lalu menekankan perlunya komunikasi yang intensif dari semua jajaran koperasi yang beroperasi di wilayah Kabupaten Bogor. “ Koperasi-koperasi yang ada di Bogor sebaiknya menjalin komunikasi yang baik dengan Dekopinda. Dekopinda yang di dalamnya terdapat unsur koperasi primer merupakan wadah komunikasi yang baik antar koperasi. Saat ini koperasi di wilayah ini ada 1600an koperasi, yang aktif kurang lebih 600 dan yang sehat sekitar 300 koperasi. Jumlah koperasi yang tidak sedikit ini saya kira merupakan tantangan dimana koperasi harus lebih baik lagi” papar Asep memaparkan. “Di Kabupaten Bogor ini dari 300an koperasi yang sehat memang didominasi oleh koperasi konsumen, karena kita saat ini banyak juga koperasi-koperasi yang didirikan oleh ukm-ukm. Khusus untuk Kopsyah BMI kita minta untuk lebih intensif dalam komunikasi baik dengan dinas koperasi, unsur pemerintah baik tingkat desa dan kecamatan dan juga semua stakeholder dan masyarakat. Hendaknya Kopsyah BMI meningkatkan sosialisasi agar koperasi yang bergerak di sektor simpan pinjam ini tidak disamakan dengan rentenir yang sifatnya menjerat. Lalu yang penting juga hendaknya Kopsyah BMI melakukan komunikasi juga dengan Dekopinda sebagai unsur gerakan koperasi di Kabupaten Bogor. Dengan komunikasi yang baik koperasi di wilayah ini akan bangun bersama, lari bersama dan untung bersama” permintaan Asep pada Koperasi BMI Senada dengan Asep, Linda menutup pernyataan sekaligus mengakhiri acara silaturahmi dengan menekankan perlunya penguatan komunikasi dan kemitraan. “ Koperasi BMI saya kira memang harus menekankan pada komunikasi intensif dengan berbagai unsur dan kemitraan, ini sejalan dengan prinsip-prinsip koperasi’ pungkas Linda dalam pernyataan singkatnya. [Red/Akt-34/Abah/Ys] Aktual News Sumber Humas Kopsyah BMI
Sumber: