Guru dan Siswa Berharap MTsPN 4 Medan Minta Sekolah Dibuka Kembali

Guru dan Siswa Berharap MTsPN 4 Medan Minta Sekolah Dibuka Kembali

  Medan, Aktualnews. Guru dan murid Madrasah Tsanawiyah Persiapan Negeri (MTsPN) 4 Medan sangat mengapresiasi pernyataan Menteri Pendidikan Nadiem Makariem untuk membolehkan sekolah kembali melakukan pembelajaran tatap muka sesuai prosedure protokol kesehatan pada tahun ajaran baru 2020/2021. Penegasan tersebut disampaikan Kepala MTsPN 4 Medan Syarifuddin S.PdI, MA dalam Talk Show Rindu Sekolah yang diselenggarakan bersama MTSPN 4 di madrasah yang berlokasi di Jalan Raya Perumnas Griya Martubung, Medan, Rabu (11/11). Syarifuddin mengungkapkan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka memang sudah sangat diperlukan mengingat pembelajaran daring, luring maupun PJJ yang selama ini mereka lakukan di sekolah, sangat kurang efektif karena minimnya interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran. Satu pihak guru kesulitan menyampaikan materi, dipihak lain siswa sendiri tidak terkontrol belajarnya. Bahkan, android yang digunakan kadang bukan untuk belajar, tapi main game sehingga prilaku dan akhlak siswa terancam degradasi atau menurun,” ujar Syarifuddin dalam talkshow yang juga menghadirkan pembicara Ketua Komite Madrasah Mun’im Darajat S.Ag, Wakil Kepala Madrasah (WKM) Bidang Kurikulum Rudi Hartono S.Pd dan WKM Bidang Kesiswaan Aidah S.Pd. Turut hadir WKM Sarpras Imran Dongoran S.Pd dan WKM Ainun Nazlah Dongoran S.PdI, serta KTU Azwar Majid SE dan dua siswa MTsPN 4 Medan, Faiz Anggara dan M Zulaifi Yulian. Syarifuddin menjabarkan, selama pembelajaran daring, berikut metode pembelajaran yang digunakan, sama sekali tidak efektif membangkitkan semangat anak belajar, yang ada malahan anak-anak semakin jauh dari belajar karena tidak ada pengawasan yang ketat, apalagi kebanyakan orang tua siswa berlatar belakang pekerjaan sebagai buruh dan nelayan. “Yah, kami berharap adalah kelonggaran, meski harus bergilir belajarnya,” ucapnya. Sementara Bunda Aida, juga prihatin dengan kondisi belajar anak saat ini, yang paling miris ketika anak anak ingin ke sekolah, masuk kegiatan ekskul seperti pramuka, bertemu teman dan gurunya, tidak dapat dilakukan karena pandemi ini. “Mereka rindu bermain bersama, belajar bersama, bertemu dan bercanda bersama guru dan temannya, mohonlah, kita buat kembali pembelajaran tatap muka, kami siap menjaga anak-anak sesuai protocol kesehatan,” tandas Bunda Aida. Dukungan untuk kembalinya sekolah dibuka disampaikan Ketua Komite MTsPN 4 Medan, Yanda Mun’im Darajat. Menurutnya, jika pembelajaran tatap muka tidak dilakukan segera, paling tidak tahun ini, sudah bisa dibayangkan bagaimana kelak susahnya mengatur prilaku anak, yang setahun ini lebiih banyak main-main ketimbang belajar. Krisis prilaku anak bisa saja terjadi karena pengawasan orang tua juga sangat minim, karena harus mencari nafkah untuk kebutuhan keluarga. Yang paling tepat mendidik anak itu ya gurunya. Kalau tidak, wah, gawat prilaku anak di masa mendatang,” tegas Munim. Mengenai penyerapan mata pelajaran juga anak anak mengalami kendala. Karena tidak ada yang mengawasi, mereka lebih senang bermain dulu, lalu mengerjakan tugas dan menyetor tugasnya malam hari. [Red/Akt-35/And]   Aktual News  

Sumber: