Lagi, Suami Istri Ditemukan Tewas Dalam Satu Sumur
Magetan, Aktual News - Dalam cuaca mendung, di Magetan, Jawa Timur, Senin sore (2/ 11) digegerkan adanya penemuan sepasang suami istri yang tewas dalam satu lobang sumur yang berada di areal persawahan. Diduga, seperti yang terjadi di Ngawi kemarin, tewasnya kedua korban tersebut diduga akibat menghirup gas beracun saat membenahi mesin pompa air. Aparat kepolisian Polsek Kartoharjo, Tim Medis Puskesmas, petugas Koramil dan Tim Sar BPBD setempat yang datang ke lokasi kejadian atas laporan warga, langsung melakukan upaya evakuasi kedua jasad korban dari dasar sumur. Kedua korban diketahui bernama Paniran, 39 tahun, dan Sulawi, 34 tahun, yang tinggal serumah di Desa Bayemwetan, Kecamatan Kartoharjo. Saksi mata, Rusbandi, yang juga perangkat desa setempat menuturkan sekira pukul 10.00 Paniran berangkat menuju lokasi kejadian, guna memperbaiki mesin pompa air yang rusak. Dia langsung turun sedalam 7 meter ke dasar sumur tanpa menyadari adanya bahaya gas beracun di areal bawahnya. Saat yang sama, sang istri, Sulawi, berangkat ke pasar untuk belanja kebutuhan dapur. Satu jam berikutnya, sepulang dari pasar, Sulawi tidak mendapati suaminya berada di rumah. Dia cemas lantaran tak satu pun tetangga yang mengetahuinya. Hingga pukul 12.00 Sulawi memutuskan bergegas ke sumur pompa, guna memastikan keberadaan suaminya. "Saya mendengar teriakan Sulawi minta tolong di bibir sumur. Namun dia langsung turun lewat tangga bermaksud menolong suaminya. Saat saya berada di lokasi keduanya sudah tewas," tutur Rusbandi kepada jurnalis. Warga setempat menuturkan, sebelumnya kedua korban memang terlihat serius memperbaiki mesin pompa air yang rusak, yang berada di dasar sumur berkedalaman 7 meter itu. Kedua korban menganggap penting barang tersebut, lantaran kesehariannya dipergunakan untuk irigasi sawahnya. "Waktu itu cuaca gelap karena mendung. Apalagi semalam kan turun hujan disini. Meninggalnya karena apa saya tidak tahu. Mungkin menghirup gas beracun," tutur warga setempat kepada jurnalis. Menjelang petang jasad kedua korban dievakuasi Tim Sar BPBD Magetan, dan langsung mengusungnya ke rumah duka yang tak jauh dari lokasi kejadian. Petugas Puskesmas Kartoharjo, dr. Heny, yang melakukan pemeriksaan kedua jasad korban tidak menemukan tanda tanda penganiayaan. Aparat Polres Magetan yang melakukan identifikasi jasad pasutri itu juga tidak mencurigai adanya petunjuk kriminal. Hingga para petugas berkesimpulan tewasnya korban akibat menghirup gas beracun di dasar sumur. Pihak kepolisian akhirnya menyerahkan kedua jasad korban kepada keluarganya, untuk segera dimakamkan. (fin) Dalam cuaca mendung, di Magetan, Jawa Timur, Senin sore (2/ 11) digegerkan adanya penemuan sepasang suami istri yang tewas dalam satu lobang sumur yang berada di areal persawahan. Diduga, seperti yang terjadi di Ngawi kemarin, tewasnya kedua korban tersebut diduga akibat menghirup gas beracun saat membenahi mesin pompa air. Aparat kepolisian Polsek Kartoharjo, Tim Medis Puskesmas, petugas Koramil dan Tim Sar BPBD setempat yang datang ke lokasi kejadian atas laporan warga, langsung melakukan upaya evakuasi kedua jasad korban dari dasar sumur. Kedua korban diketahui bernama Paniran, 39 tahun, dan Sulawi, 34 tahun, yang tinggal serumah di Desa Bayemwetan, Kecamatan Kartoharjo. Saksi mata, Rusbandi, yang juga perangkat desa setempat menuturkan sekira pukul 10.00 Paniran berangkat menuju lokasi kejadian, guna memperbaiki mesin pompa air yang rusak. Dia langsung turun sedalam 7 meter ke dasar sumur tanpa menyadari adanya bahaya gas beracun di areal bawahnya. Saat yang sama, sang istri, Sulawi, berangkat ke pasar untuk belanja kebutuhan dapur. Satu jam berikutnya, sepulang dari pasar, Sulawi tidak mendapati suaminya berada di rumah. Dia cemas lantaran tak satu pun tetangga yang mengetahuinya. Hingga pukul 12.00 Sulawi memutuskan bergegas ke sumur pompa, guna memastikan keberadaan suaminya. "Saya mendengar teriakan Sulawi minta tolong di bibir sumur. Namun dia langsung turun lewat tangga bermaksud menolong suaminya. Saat saya berada di lokasi keduanya sudah tewas," tutur Rusbandi kepada jurnalis. Warga setempat menuturkan, sebelumnya kedua korban memang terlihat serius memperbaiki mesin pompa air yang rusak, yang berada di dasar sumur berkedalaman 7 meter itu. Kedua korban menganggap penting barang tersebut, lantaran kesehariannya dipergunakan untuk irigasi sawahnya. "Waktu itu cuaca gelap karena mendung. Apalagi semalam kan turun hujan disini. Meninggalnya karena apa saya tidak tahu. Mungkin menghirup gas beracun," tutur warga setempat kepada jurnalis. Menjelang petang jasad kedua korban dievakuasi Tim Sar BPBD Magetan, dan langsung mengusungnya ke rumah duka yang tak jauh dari lokasi kejadian. Petugas Puskesmas Kartoharjo, dr. Heny, yang melakukan pemeriksaan kedua jasad korban tidak menemukan tanda tanda penganiayaan. Aparat Polres Magetan yang melakukan identifikasi jasad pasutri itu juga tidak mencurigai adanya petunjuk kriminal. Hingga para petugas berkesimpulan tewasnya korban akibat menghirup gas beracun di dasar sumur. Pihak kepolisian akhirnya menyerahkan kedua jasad korban kepada keluarganya, untuk segera dimakamkan. [ Red/Akt-01/Fin ] Aktual News
Sumber: