15 Psikiater RSJMM bersama Dinkes dan Dinsos, Terjun ke-20 Puskesmas Se-Kab. Bogor, Beri Pengobatan & Pen

15 Psikiater RSJMM bersama Dinkes dan Dinsos, Terjun ke-20 Puskesmas Se-Kab. Bogor, Beri Pengobatan & Pen

Bogor, Aktual News-15 Psikiater beserta petugas pendamping Penyuluh Kesehatan Jiwa dari RSJ.Dr.H. Marzoeki Mahdi (RSJMM) Bogor, bersama Dinas Kesehatan Kab. Bogor melalui Puskesmas dan Dinas Sosial melalui Pendamping Penyandang Disabilitas Mental (PPDM) Kab.Bogor, terjun langsung ke-20 Puskesmas yang tersebar di Kab.Bogor, guna memberikan pemeriksaan, pengobatan dan penyuluhan kesehatan jiwa secara gratis tanpa di pungut biaya sepeserpun, kepada ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa), keluarga pasien, aparat setempat, tokoh masyarakat, tokoh agama, kader, relawan, dll, yang digelar sejak akhir September sampai awal Desember 2020. Pendampingan berasal dari kata kerja mendampingi yaitu suatu kegiatan menolong yang karena sesuatu sebab butuh didampingi, sedangkan Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan penambahan pengetahuan yang diperutukkan bagi masyarakat melalui penyebaran pesan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kegiatan Pendampingan Psikiater dilakukan melalui metode psikiater RSJMM mendampingi dokter puskesmas untuk melakukan pemeriksaan, diagnosa dan pemberian terapi kepada ODGJ, sedangkan petugas pendamping memberikan edukasi atau penyuluhan kepada seluruh peserta yang datang ke puskesmas. Iyep Yudiana, sebagai Promotor Kesehatan Jiwa Masyarakat yang juga sebagai koordinator kegiatan Pendampingan Psikiater dan Edukasi Kesehatan Jiwa, memfasilitasi dengan menerjunkan 15 Dokter Spesialis dan Sub Spesialistik Jiwa, bersama 8 petugas Penyuluh Kesehatan Jiwa Masyarakat RSJMM, ke-20 puskesmas se-Kab. Bogor, seperti puskesmas Kemuning, Megamendung, Tenjolaya, Ciasmara, Cicangkal, dan puskesmas lainnya. Pendampingan Psikiater dan Edukasi Kesehatan Jiwa Masyarakat, merupakan kegiatan kerjasama antara Dinkes dan Dinsos Kab.Bogor bersama RSJMM yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan dokter puskesmas dalam melakukan pemeriksaan, penenegakan diagnosa dan penentuan terapi kepada ODGJ. Sedangkan edukasi kesehatan jiwa bertujuan untuk memberikan informasi, pengetahuan dan wawasan kepada keluara pasien, aparat setempat, tokoh masyarakat, tokoh agama, kader, relawan, dll, agar terdapat peningkatan pengetahun, kemauan dan kemampuan dalam merawat ODGJ, sampai ODGJ bisa pulih, produktif dan mandiri di tengah-tengah masyarakat. Di masa Pandemi Covid 19 ini, kegiatan Pendampingan Psikiater dan Penyuluhan Kesehatan Jiwa Masyarakat tetap digelar dengan pertimbangan kondisi pasien jiwa di masyarakat yang perlu penanganan secara kontinyu, agar ODGJ tetap bisa minum obat dan kontrol ke puskesmas, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat yaitu : setiap pasien dan keluarga, yang hadir harus memakai masker yang benar saat datang ke puskesmas, semua peserta dilakukan pengukuran suhu badan dan cuci tangan pake sabun di air mengalir yang sudah disiapkan dan duduk dikursi dengan jarak aman. Sementara petugas yang memberikan pelayanan dari puskesmas dan RSJMM, memakai alat pelindung diri seperti memakai masker, barakshort, tutup kepala, pakai hand sanitizer, jaga jarak, dll, yang disiapkan oleh puskesmas. ODGJ yang datang untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan gtatis dari Psikiater RSJMM di setiap puskesmas jumlahnya berbeda-beda, namun rata-rata sekitar 15-25 pasien, sedangkan peserta edukasi atau penyuluhan kesehatan jiwa rata-rata sekitar 30 sampai 50 peserta. [ Red/Akt-01 ]     Aktual News ✋Stop Pasung. ?Sehat Jiwa. ?Pulih, Produktif dan Mandiri. *BY PKRS RSJMM*

Sumber: