Kebenaran Sejarah Ditunggangi politik,Irasionalitas dan Pembodohan Nalar Publik Hambat Kemajuan Alam Pikir.

Kebenaran Sejarah Ditunggangi politik,Irasionalitas dan Pembodohan Nalar Publik Hambat Kemajuan Alam Pikir.

Aceh, Aktual News- Seorang kader PDI PERJUANGAN dari Singkil mecermati dengan seksama berbagai bentuk kampanye hitam yang sarat dengan irasional dan pembodohan nalar pikir."Belajar dari filsafat dan tata nilai yang hidup di masyarakat,serta rekam jejak sejarah peradaban bangsa,Indonesia adalah bangsa terbuka,pelopor kemajuan dan memiliki peninggalan sejarah yang menjadi salah satu keajaiban dunia.Kini ada kelompok tertentu yang menggunakan sejarah sebagai alat politik,lalu dibelokkan,dan menjadi gerakan yang menghambat kemajuan alam pikir bangsa". isu penggantian ideologi pancasila misalnya"pancasila sebagai ideologi bansa,sumber dari segala sumber hukum,dan mendasari pembentukan konstitusi,dalam kontruksi meta legal itu pancasila termaktub di pembukaan UUD 1945.Pancasila sebagai filsafat telah hidup dalam sanubarinya rakyat. Pembukaan konstitusi itu tetap dan abadi,jadi pancasila itu final.karena itulah ketika ada menuduh hanya dengan membahas rancangan undang-undang,lalu di anggap sebagai mengubah ideologi dan falsafah dasar sama saja sebagai pembodohan nalar publik.cara-cara yang tidak berkeadaban seperti ini sangat tidak sesuai dengan budaya bangsa. Harus di pahami bahwa pancasila sebagai ideologi negara telah terbukti efektif menyatukan,memberikan arah,dan seharusnya sebagai skala prioritas saat ini adalah membumikan pancasila tersebut di dalam seluruh kehidupan,termasuk berlomba menabur kebaikan untuk rakyat serta membangun masa depan bangsa agar lebih makmur dan berkeadilan.kita perlu belajar dari sejarah runtuhnya peradaban suatu bangsa.(09-07-2020). Karna itulah mengingat ideologi itu menyatu aspek fundamental kehidupan berbangsa,maka aparat penegak hukum tidak perlu ragu."EKSATRIM KIRI DAN EKSTRIM KANAN jelas bertentangan dengan pancasila."(meliala press release)[ Red/Akt-25/HS ]   Aktual News.

Sumber: