Suatu Senja di Beranda Depan
Duduk di beranda depan menikmati senja bersamamu, menatap sisa gerimis yang baru saja berhenti.
Tak ada cerita manis yang harus kusampaikan, hanya diam bersama hatimu bersatu menikmati nyanyian gerimis pada genting-genting yang membisu setelah diguyur rintik hujan.
Masih adakah seteguk air penyejuk hati yang kering kala senja mulai terasa hambar yang risau membelai waktu yang tak tahu untuk kutembus kedalam relung jiwa ini.
Dalam sinar matamu, tak kulihat lagi telaga itu yang selalu memberikan kesejukan kala hati sedang resah.
Dan bibirmu yang manis tak lagi kulihat menghias disaat pagi kala aku baru saja menyerudup secangkir kopi hangat yang biasanya hadir menemaniku dikala hati yang sepi. Ataukah keraguan hatiku yang tak bisa lagi melihat lebih dalam tentang hati kita, hanya diam seperti kemarin.***
Goresan hati UG DANI
Sumber: