Semangat Melawan Ketidakadilan Lewat Lagu Genjer-genjer

Semangat Melawan Ketidakadilan Lewat Lagu Genjer-genjer

--

Jakarta, AktualNews- Kritik Sosial bisa dilakukan melalui tulisan, lagu maupun orasi di depan Gedung DPR maupun Istana Merdeka sekalipun. 

Lagu "Genjer-Genjer" merupakan kritik sosial terhadap penjajahan Jepang di Indonesia pada masa itu merupakan salah satu contoh kritik sosial lewat lagu. 

Lagu Genjer-genjer diciptakan oleh Muhammad Arief, seorang seniman asal Banyuwangi. Kondisi penjajahan Jepang saat itu saat memprihatinkan. Jauh lebih brutal dari penjajahan Belanda. Hal itu disebabkan Jepang menghadapi Perang dunia kedua dan perlu mengangkut hasil bumi di nusantara demi memenangkan perang saat itu. 

BACA JUGA:Koalisi Pembela Konstitusi dan Kebenaran Dukung MAKI Tekan KPK Periksa Tokoh Kunci Anggaran Wus

Lagu ini menggambarkan penderitaan masyarakat Banyuwangi yang terpaksa memakan tanaman genjer sebagai makanan pokok karena kesulitan pangan saat itu. Lagu ini awalnya dimaksudkan sebagai sindiran terhadap penguasa Jepang dan bukan sebagai lagu propaganda komunis sebagaimana stigma yang dilakukan oleh rezim Orba.

Lagu "Genjer-Genjer" kemudian menjadi populer di kalangan masyarakat Indonesia dan dianggap sebagai lagu rakyat. Namun, setelah peristiwa 30 September 1965, lagu ini dilarang oleh pemerintah Orde Baru karena dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang membunuh para jenderal yang tergabung dalam Dewan Jendral - - versi PKI. 

Pencipta lagu "Genjer-Genjer", Muhammad Arief, dikabarkan meninggal dalam pembantaian yang dilakukan oleh pemerintah Orde Baru terhadap anggota dan simpatisan PKI.Tragis tanpa pengadilan sebagaimana yang dialami Tan Malaka - - dibunuh oleh pengecut. 

BACA JUGA:Suta Widhya : Apabila Bisa Diselesaikan di Tingkat Warga, Mengapa Harus Lanjut ke Pengadilan?

Meskipun larangan resmi terhadap lagu ini telah dicabut setelah reformasi 1998, stigma terhadap lagu "Genjer-Genjer" masih melekat hingga saat ini. Silahkan menikmati lagu tersebut sambil merenungi kondisi sosial saat ini.***

Share
Berita Lainnya