Soroti "LGBT" Hingga Reformasi Polri, Ulama dan Ormas Islam Bekasi Tegaskan Komitmen Wujudkan Indonesia Emas
--
AktualNews, Bekasi – Sejumlah tokoh ulama dan perwakilan organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam di Kota Bekasi berkumpul dalam sebuah diskusi yang tegas menyuarakan keprihatinan sosial dan desakan reformasi institusi negara. Pertemuan bertajuk “Dari Bekasi Untuk Indonesia Emas 2045” yang digagas oleh GARIS OFFICIAL ini menegaskan komitmen mereka untuk menjadi garda terdepan penguatan moralitas masyarakat sekaligus mitra kritis pemerintah.
Mengutip dari Katacyber.com, talk show yang diadakan pada Minggu (28/09/2025) tersebut menghadirkan tokoh-tokoh penting seperti K.H. Dr. Saefuddin Siraj (Ketua Umum MUI Kota Bekasi), Ustaz Muhammad Zahrul Hadi Prabowo (Ketua PDM Kota Bekasi & Wakil Ketua MUI Bekasi), Ustaz Maulana Alhamdani (Pendiri Garis Official), Ustaz Abu Salma (Juru Bicara Khilafatul Muslimin), dan Bang Wahyudin (Ketua Persada 212 Kota Bekasi).
Ancaman "LGBT" dan Kolaborasi Moralitas
Isu sosial menjadi fokus utama diskusi, dengan kekhawatiran serius yang diungkapkan mengenai peningkatan kasus LGBT di Kota Bekasi. Ketua Umum MUI Kota Bekasi, K.H. Dr. Saefuddin Siraj, menyebutkan hasil penelitian Litbang MUI mengindikasikan lonjakan tajam.
BACA JUGA:Pesilat Cilik SDN Kemiri II Raih Prestasi Gemilang di AKC Tingkat Nasional
”Data terakhir mencatat hampir 6.300 lebih kasus person. Ini adalah gunung es yang harus segera kita tangani,” tegas K.H. Saefuddin Siraj, dikutip dari Katacyber.com.
MUI menyoroti minimnya dukungan anggaran dari APBD Kota Bekasi untuk pembinaan keagamaan. Untuk mengatasi hal ini, MUI menggagas inisiatif Sahabat MUI untuk berkolaborasi dengan ormas-ormas Islam, seperti Muhammadiyah dan Garis, guna memperkuat benteng moralitas masyarakat.
BACA JUGA:KOK Kemiri Resmi Buka Turnamen Sepak Bola U-40 Antar Desa, Patramanggala Raih Kemenangan Perdana
Selaras dengan MUI, Ustaz Zahrul Hadi dari Muhammadiyah menambahkan bahwa pihaknya berfokus pada penguatan internal sumber daya manusia (SDM) serta penanaman akidah, syariah, dan akhlak sebagai benteng utama menangkis kontaminasi LGBT, khususnya di kalangan anak muda.
Desakan Reformasi Polri dan Dukungan Reshuffle
Selain isu moral, dinamika politik-nasional juga menjadi sorotan tajam. Para tokoh ulama dan ormas sepakat adanya kebutuhan mendesak untuk reformasi total institusi Polri agar citranya pulih dari kesan "penindas" menjadi "pengayom."
Bang Wahyudin dari Persada 212 menyoroti tagar ketidakpercayaan publik dan mendesak penyelesaian tuntas kasus-kasus lama yang menjadi beban, seperti KM50 dan Kanjuruhan. Sementara itu, kerusuhan yang terjadi pada Agustus lalu juga dibahas. Ustaz Abu Salma dan Bang Wahyudin menyimpulkan insiden tersebut dipicu oleh DFK (Disinformasi Fitnah dan Kebencian) yang sengaja “digoreng” untuk memecah belah persatuan.
Di sisi lain, Ustaz Maulana Alhamdani menyatakan dukungan terhadap reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo, menilainya sebagai tanda pemimpin yang mau memperbaiki diri dan mendengarkan masukan publik demi tercapainya Indonesia Emas 2045.
- Tag
- Share
-