Melawan Arus Digital, Oi Batang Ajak Anak Main Permainan Tradisional

Melawan Arus Digital, Oi Batang Ajak Anak Main Permainan Tradisional

--

Batang, AktualNews -Tawa ceria anak-anak menggema di lapangan Desa Kecepak, Batang, Minggu (7/9/2025), saat mereka larut dalam keseruan memainkan berbagai permainan tradisional. Dari congklak, kelereng, bekelan, hingga kapal otok-otok, sebanyak 17 jenis dolanan jadul diperkenalkan dan dimainkan bersama dalam sebuah gelaran unik yang mengangkat kembali permainan masa lalu.

BACA JUGA:Bupati Bogor Respon Cepat Tregedi Ambruknya Majlis Taklim di Ciomas

Kegiatan ini diinisiasi oleh Kelompok Oi Tanam Siram, komunitas penggemar Iwan Fals di Batang, yang ingin mengenalkan kembali warisan budaya permainan tradisional kepada generasi muda.

“Anak-anak sekarang lebih akrab dengan game di HP. Padahal, permainan tradisional sangat baik untuk tumbuh kembang mereka, karena mengandung nilai-nilai seperti kerja sama, kesabaran, dan keterampilan motorik,” ujar Nasrul Fajar, salah satu panitia kegiatan.

Uniknya, anak-anak tidak hanya bermain, tetapi juga diajak membuat mainan sendiri dari bahan-bahan alami seperti pelepah pisang dan janur kelapa. Mereka membuat pedang, keris, dan pistol-pistolan ala tempo dulu — sesuatu yang kini langka dijumpai di tengah gempuran teknologi digital.

BACA JUGA:Trail Taksa Family Adventure 1, Ajang Promosi Wisata Labuhanbatu

Ivan Maulana, Ketua Oi Tanam Siram, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sebenarnya direncanakan sebagai bagian dari peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia pada Agustus lalu. Namun, karena kesibukan anggota, acara baru bisa digelar di awal September. "Meski terlambat, semangatnya tetap sama: membangkitkan memori masa kecil dan mengenalkannya kembali pada anak-anak zaman sekarang," ungkapnya.

Suasana makin lengkap dengan diputarnya lagu-lagu nostalgia yang membawa para orang tua kembali ke masa kecil mereka. Hal ini pun mendapat sambutan hangat dari para orang tua yang hadir. “Saya harap kegiatan seperti ini bisa jadi agenda rutin tiap Minggu. Anak saya jadi lebih aktif dan tidak melulu pegang HP,” kata Ibu Fatonah, salah satu orang tua.

Salah satu peserta termuda, Abay Alfareza (5 tahun), dengan penuh semangat menunjukkan keris buatan tangannya dari janur kelapa. “Aku senang banget bisa main sama teman-teman. Lebih seru dari game HP!” ujarnya polos namun penuh semangat.***

 

 

 

Tag
Share
Berita Lainnya