Tere Liye Sebut Dinas Perpustakaan Labuhanbatu Maling Ebook

Tere Liye Sebut Dinas Perpustakaan Labuhanbatu Maling Ebook

--

Labuhanbatu, AktualNews -Akun Instagram "Tere Liye" yang memiliki lebih dari 700 ribu pengikut bernama Tereliyewriter, mengunggah postingan dengan menyebut ‘Maling Ebook’. Pada postingan itu, Tere Liye menampilkan layar Spot Baca milik Dinas Perpustakaan dan Arsip Labuhanbatu.

Unggahan tersebut sangat mencoreng wajah pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu, pasalnya belanja modal pengadaan ebook, video book, perangkat spot baca, video profil dan website pada Dana Alokasi Umum (DAU) Pendidikan Sub Bidang Perpustakaan Tahun 2024 senilai Rp816.660.000 diduga menjadi ajang korupsi.

BACA JUGA:Seleksi P3K Guru, Ampi Temukan Dugaan Kecurangan di Labuhanbatu

Berapa puluh juta yg kalian habiskan utk proyek ini? Atau berapa ratus juta? Atau berapa milyar dgn anggaran2 launching dll?,” tulis akun Tereliyewriter pada postingan 26 Oktober 2024 yang lalu.

Melalui postingannya, Tere Liye menunjukan sikap tidak senang dengan menuding aplikasi Spot Baca milik Dinas Perpustakaan dan Arsip Labuhanbatu menampilkan ebook curian milik mereka. Parahnya lagi, Tere Liye menyebut ilegal, dan meminta ebook itu segera dihapus.

Maka, ketahuilah baik2, aplikasi SPOTBACA kalian ini memposting ebook Tere Liye tanpa izin. Alias ilegal. Alias maling. Segera hapus ebook ini,” tulis Tereliyewriter dalam postingan yang sama.

“Tega sekali, duit APBN/APBD dipakai buat beli ebook ilegal pula. Sementara penulis dipaksa bayar pajak royalti, PPN (ebook di google play books), dan pajak2 lainnya,” tulisnya.

Dalam postingan itu, Tere Liye kemudian mengingatkan setiap pemerintah daerah untuk terlebih dahulu selektif, apakah pihak selaku penyedia Spot Baca digital telah memiliki izin untuk membagikan ebook-ebook yang mereka jual.

“Dan buat kalian pemda2, jika ada PT/CV yg ngajak kalian bikin perpus digital, spod baca, seolah peduli sekali dengan literasi, mbok ya kalian itu cek, apakah mereka punya izin tidak membagikan ebook2 ini? Yang punya aplikasi SPODBACA, kamu kapan izin ke Tere Liye posting ebook bukunya, heh?,”tulis Tereliyewriter.

Sontak, postingan itu mendapat tanggapan beragam dari warganet pengikut akun Instagram Tereliyewriter. Hingga berita ini diterbitkan, Waspada Online masih terus berupaya untuk mengkonfirmasi langsung perihal ini kepada pihak Tere Liye.

Sementara itu, Kabid Pembinaan SDM, Kelembagaan, dan Teknologi Informasi Perpustakaan Labuhanbatu, Faoma Dachi, yang juga Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) ketika dikonfirmasi perihal tersebut pada Selasa (21/1) kemarin, Faoma mengajak untuk bertemu langsung.

“Maaf dek, Utk menjelaskan ini. Enak nya ketemu. Nanti ibu kabari ya, karena ibu hari ini ke Bilah Hilir, besok rencana ibu ke Ajamu, kalau jadi, kalau gak jadi nanti ibu kontak ulang ya ndi, assalamualaikum,” balasnya melalui pesan singkat WhatsApp.

BACA JUGA:Rakor Ketahanan Pangan, PemKab Labuhanbatu Akan Sediakan Lahan Pertanian

Pada hari Kamis 26/1/2025, Faoma memberikan keterangan bahwa benar ada buku Tere Liye yang tampil pada spot baca dan tidak terkoreksi oleh pihaknya, namun perusahaan pihak ketiga sudah berkoordinasi dengan pihak Tere Liye dan menghapus buku tersebut dari spot baca Dinas Perpustakaan Labuhanbatu.

Sumber: