Dinkes Karanganyar Bersama MSI Melaksanakan ACF untuk Meningkatkan Penemuan Kasus TBC
--
Karanganyar, AktualNews - Penyakit Tuberkulosis (TBC) sampai saat ini masih menjadi salah satu penyakit menular dengan kasus kematian yang cukup tinggi. Berdasarkan Global TB Report 2023, Indonesia menempati peringkat kedua di dunia setelah negara India. Upaya eliminasi TBC tidak cukup dilakukan oleh pemerintah saja namun juga harus melibatkan komunitas yang memiliki kepedulian dan bergerak di bidang kesehatan khususnya TBC. Salah satu komunitas yang saat ini memiliki kepedulian terhadap penyakit TBC ada Mentari Sehat Indonesia (MSI) Kabupaten Karanganyar. MSI sudah sejak 2021 menjadi Mitra Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar dalam upaya pencegahan dan penularan TBC.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menemukan kasus TBC baru yaitu dengan melakukan Actice Case Finding (ACF) atau penemuan kasus TBC secara aktif di masyarakat dengan melibatkan Komunitas MSI. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Anindita Azzahra, S.K.M, selaku Wasor TBC Dinas Kesehatan Kabupaten yang mengatakan bahwa pada Bulan November 2024 Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar melaksanakan ACF di 17 Kecamatan dengan meliputi 21 Puskesmas yang ada di Kabupaten Karanganyar. Kegiatan tersebut tentunya melibatkan MSI yang selama ini terjun langsung langsung ke masyarakat bersama petugas TBC Puskesmas untuk melakukan edukasi dan skrining TBC terkhusus pada kontak serumah dan kontak erat pasien TBC.
Ketua Yayasan MSI Kabupaten Karanganyar Shubuha Pilar Naredia, M.Si. mengatakan bahwa ACF yang dilaksanakan pada tanggl 11 – 21 November 2024 kolaborasi antara MSI dan Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar dilakukan dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-60 Tahun 2024.
BACA JUGA:Pedagang Parfum Ditemukan Tewas di Kamar Kontrakannya di Simpang Tiga Garedog Dangdeur
Peringatan HKN ke-60 Tahun 2024 mengusung tema "Gerak Bersama, Sehat Bersama”. Tema tersebut diusung dengan tujuan membangun kesadaran masyarakat Indonesia tentang betapa pentingnya kesehatan.
Efitya Fitria Istifarin, S.Sos., selaku Manajemen Kasus MSI menyampaikan bahwa total jumlah peserta dalam kegiatan ACF adalah 1.470 peserta yang tersebar di 21 puskesmas. Sasaran kegiatan adalah kontak serumah dan kontak erat dengan pasien TBC aktif, penyandang Diabetes Militus (DM), ODHIV, orang dengan malnutrisi/stunting, serta perokok. Lebih lanjut, Najendra Arga Devar selaku Koordinator Kader MSI menambahkan bahwa kegiatan ACF meliputi edukasi TBC oleh Kader MSI, skrining dan pemeriksaan TBC oleh petugas kesehatan puskesmas meliputi tes mantoux dan cek dahak dengan Tes Cepat Molekuler (TCM) serta pemeriksaan rontgen yang dilakukan oleh mitra dari Tim Poltekkes Surakarta dan Tim RSP Dr Ario Wirawan. Peserta ACF tidak dipungut biaya karena merupakan program dari pemerintah daerah. Harapannya, kegiatan ACF dapat menemukan banyak kasus TBC baru serta memberikan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) bagi kontak dengan pasien TBC agar tidak tertular TBC.***
Sumber: