Merdeka Belajar Beri Kesempatan Eksploratif dalam Menstimulus Kreativitas Murid di Pendidikan Vokasi

Merdeka Belajar Beri Kesempatan Eksploratif dalam Menstimulus Kreativitas Murid di Pendidikan Vokasi

Indra Gunawan, seorang guru kompetensi keahlian tata busana SMKN 1 Pandak bersama para siswa---

Jakarta, AktualNews – Program Merdeka Belajar yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus menunjukkan dampak positifnya, khususnya bagi pendidikan vokasi. Sebagai pendidikan yang fokus pada pengembangan keterampilan praktis dan pengetahuan spesifik, Merdeka Belajar memberikan kebebasan dan fleksibilitas bagi sekolah, guru, dan murid untuk mengeksplorasi berbagai metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi masing-masing serta menstimulasi kreativitas murid.

Hal ini pula yang dirasakan oleh salah seorang guru Kompetensi Keahlian Tata Busana, SMKN 1 Pandak, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Indra Gunawan. Guru yang telah mengajar di SMKN 1 Pandak sejak tahun 2011 ini merasakan manfaat kebijakan Merdeka Belajar. 

“Dengan adanya kebijakan Merdeka Belajar, kami dapat memilih dan mengembangkan materi belajar, sesuai dengan karakter dan kearifan lokal yang ada, sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih kepada para murid,” ujar Indra Gunawan.  

Salah satu cara mengajar Indra yang terbilang cukup unik ialah dengan menggunakan pakaian karya muridnya. Hal ini ia lakukan untuk mengapresiasi sekaligus meningkatkan kreativitas para murid dalam proses pembelajaran. Kebiasaan tersebut ia lakoni sejak tahun 2020 saat kebijakan Merdeka Belajar diluncurkan.

“Dengan hal tersebut, murid merasa senang dan meningkatkan sisi kreativitas para murid dalam proses pembelajaran,” tambahnya. 

BACA JUGA:Acer Raih Peringkat Pertama Penghargaan Service Quality Award 2024

Selain itu, untuk mengembangkan kompetensi para siswa, SMKN 1 Pandak juga menjalin kerja sama dengan para pelaku dunia usaha dan dunia industri (DUDI), salah satunya dengan melakukan praktik kerja lapangan (PKL).

“Melalui PKL, para murid kami dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang didapatkan di sekolah. Selain itu, hal yang paling pentingnya adalah mereka dapat menambah wawasan terhadap dunia kerja secara riil, sehingga dapat menambah dan meningkatkan kompetisi serta menanamkan etos kerja yang tinggi,” ucap Indra.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Indra berharap, para muridnya tidak hanya menjadi tenaga kerja di sebuah pabrik, tetapi juga bisa menjadi individu yang memiliki pengetahuan lebih dan siap untuk berkompetisi.

“Mereka bisa menjadi wirausahawan yang bukan hanya sekadar jahit menjahit. Mereka bisa memiliki kesempatan untuk dapat berkarya dan siap untuk berkompetisi, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di kancah global,” ujar Indra. 

BACA JUGA:Kejahatan ITE di Bidang Ekonomi via Medsos

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, mengatakan bahwa langkah yang dilakukan Indra merupakan hasil aksi yang diharapkan dari Merdeka Belajar terhadap para pendidik. 

”Hal ini sesuai dengan peluncurannya Merdeka Belajar episode ke-15: Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar, di mana kami (Kemendikbudristek) memberikan wewenang kepada sekolah dalam mengembangkan dan mengelola kurikulum serta pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik. Selain itu, pendidik, dalam hal ini guru, juga dapat mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan dari setiap peserta didik, sehingga pendidik dan peserta didik akan lebih merdeka,” ujar Kiki. 

Selain itu, kebijakan Merdeka Belajar ini juga memberikan kesempatan untuk menciptakan kurikulum yang lebih relevan dan interaktif. Kebijakan ini juga memberikan kesempatan pembelajaran yang lebih luas kepada peserta didik secara aktif dan eksploratif terhadap isu-isu aktual, sehingga dapat mendukung pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila. 

Sumber: