Barisan Teratur Bak Bangunan Kokoh Lebih Baik Daripada Gerombolan Yang Tercerai-Berai
--
Jakarta, AktualNews-Pertemuan perdana Komunitas Cinta Pemilu Jujur Adil (KCP-Jurdil) berlangsung, Rabu(6/3) sore di Mesjid Agung At - Tien, Jakarta Timur. Hadir Chairul Hadi yang mewakili elemen Gerakan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Berdasarkan Koperasi (GEPERA-BK) dan Suta Widhya dari Kantor Hukum Suta Widhya SH dan Rekan.
Pertemuan yang dimulai dengan pembukaan mengucapkan "bismillah" dan membahas beberapa pembahasan terkait tujuan organisasi, managemen organisasi dan membahas struktur organisasi.
Chairul Hadi menyampaikan pentingnya keberadaan Komunitas Cinta Pemilu Jujur Adil dengan dua target pokok. Pertama, KCP-JURDIL menginginkan lahirnya pemimpin yang jujur dan adil dari hasil Pemilu yang berlangsung jujur dan adil.
BACA JUGA:Polrestabes Medan Bekuk 5 Oknum Ormas Penganiaya Sopir Truk
"Yang kedua, dari terpilihnya pemimpin yang jujur dan adil, maka dari situ kita bisa berharap Pemimpin yang mampu melaksanakan Pasal 33 (1) UUD 1945. Dalam Pasal 33 ayat (1) UUD 1945 menegaskan bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.” Makna yang terkandung dalam ayat tersebut sangat dalam yakni sistem ekonomi yang dikembangkan seharusnya tidak basis persaingan serta atas asas yang sangat individualistik seperti yang ada saat ini," tutur Chairul Hadi.
BACA JUGA:Sukses Amankan Pemilu 2024 di Simalungun, Polres Gelar Apel Pelepasan Personil Brimob
Chairul berharap Anggota DPR berani untuk terus melangkah dalam pelaksanaan Hak Angket yang sudah bergulir sejak Selasa (5/3) pagi. Sedang kita semua sebagai warga negara menunggu dengan sabar.
" Kita harus sadar bahwa anggota Dewan lah yang punya legitimasi dan kita percayakan saja mereka melaksanakan hak-nya. Ingat kita serahkan sesuatu pada ahlinya. Kita tunggu dan amati mereka bekerja sesuai QS-Assaf (4) 'menyatakan bahwa Allah suka kepada orang-orang yang berjihad dalam barisan yang teratur. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang teratur bak bangunan tersusun kokoh', "lanjut Chairul.
Ketua Umum GEPERA-BK pun menjabarkan" barisan yang teratur" lebih baik dari pada kerumunan tanpa arah yang jelas. Ia ingatkan pula QS-An'am (108) "Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan. Demikianlah, Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka."
"Jadi, tidak perlu kita memaki sosok yang disembah atau dipuja oleh seseorang atau sekelompok orang itu. Karena nantinya mereka akan ( balik) memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan," jelas Chairul lebih lanjut.
Mendengar pendapat Chairul, maka Pengamat Hukum Politik Suta Widhya dapat memahami pentingnya merapatkan barisan dan hilangkan segala caci maki yang ditujukan kepada pemimpin yang ada saat ini.
Suta sepakat untuk mengawal jalannya sidang DPR untuk melakukan hak angket perlu menjelaskan kepada seluruh masyarakat luas yang ada agar memberikan kepercayaan penuh pada Anggota Dewan yang kini tengah mengupayakan terurainya permasalahan kekisruhan dalam penghitungan suara Pilpres, penghitungan suara caleg dan lain-lain.
"Sebagai pihak yang menginginkan pemilu ini berlangsung jujur dan adil, maka KCP-JURDIL siap untuk mendampingi siapa pun anggota masyarakat yang mempunyai bukti-bukti kecurangan, bukti-bukti pelanggaran hukum, bukti-bukti pelanggaran undang-undang dan bukti-bukti pelanggaran Peraturan KPU untuk diserahkan kepada anggota Dewan. Untuk semua itu di atss bisa bersurat ke KCP-JURDIL, Jalan Cideng Barat Dalam nomor 4A Jakarta Pusat 10510 atau kirim WhatsApp ke 0817145093. Kami siap mendampingi, "tutup Suta.***
Sumber: