Stalin dan Ayam Bondol

Stalin dan Ayam Bondol

Joseph Stalin sosok bengis dari Uni Soviet--

Jakarta, AktualNews -Dikisahkan pada suatu pertemuan bersama seluruh anggota parlemen, Diktator Uni Soviet bernama Joseph Stalin (1878-1953) meminta asistennya untuk membawakan seekor ayam hidup kepadanya. 

Oya,  sekedar mengingatkan, Josef Stalin adalah tokoh revolusi dan politikus Uni Soviet keturunan Georgia. Ia menjadi kepala negara Uni Soviet sejak pertengahan era 1920-an sampai akhir hayatnya pada tahun 1953. 

Stalin kemudian memegang erat ayam hidup itu dengan satu tangan dan mulai mencabut bulunya satu persatu dengan tangan lainnya. Ayam itu kesakitan dan mencoba melarikan diri, tetapi tidak bisa. 

BACA JUGA:Perusahaan Pemusnah Limbah B3 Sulit Dikonfirmasi Terkait Dugaan Bawa Limbah B3 Keluar Tanpa Dokumen Lengkap

 Lalu Stalin berkata kepada asistennya: "Sekarang lihat apa yang akan terjadi."

Kemudian diletakkannya ayam itu yang tentu saja  lari menjauh darinya karena ketakutan dengan rasa kesakitan yang sangat. Tidak lama setelah itu Stalin mengambil segenggam gandum dan menawarkan kepada sang ayam. 

Kalau sekarang gandum itu bisa diibaratkan   bantuan langsung tunai (BLT) atau sebut saja bantuan sosial (BANSOS). Sementara itu semua anggota parlemen menyaksikan dengan rasa takjub. Betapapun ayam betina itu tadi ketakutan, sakit dan berdarah tapi malah lari mendatangi saat Stalin menghamburkan gandum ke arahnya.

Ayam itu terus mengejarnya, kemudian Stalin berkata : “Begitu mudahnya memerintah orang bodoh dan orang yang hidupnya susah. Kalian lihat bagaimana ayam itu mengejarku meski aku sudah membuatnya kesakitan. Begitulah kebanyakan orang, mereka dianiaya dan diperalat oleh para pemimpin dan politisi. Namun, jangan heran bila kemudian mereka lalu jadi pengagum kita hanya karena menerima hadiah murahan atau makanan selama 1 atau 3 hari saja.

BACA JUGA:Pencekalan Videotron Kampanye Anies Baswedan Adalah Sebuah Ironi Demokrasi

Apa yang dikatakan Stalin bisa dijadikan pelajaran bagi bangsa kita saat ini. Menjelang Pemilu akan banyak bantuan diberikan oleh para caleg maupun pihak yang cawe-cawe untuk kepentingan diri dan keluarganya. 

Semoga kita semua tidak dikecoh para politisi yang berambisi menjadi penguasa dengan tingkah laku yang penuh kepura-puraan. Jangan ditiru nasib semudah Stalin memperlakukan ayam yang dijadikan ayam bondol, lalu diberikan segenggam gandum sebagai penawar sakit. Oke?***

Sumber: