Santri Kemiri Belajar Mainkan Alat Musik Hadroh di Mejelis Roudhotul Muta’alim

Santri Kemiri Belajar Mainkan Alat Musik Hadroh di Mejelis Roudhotul Muta’alim

Tangerang, AktualNews - Hadroh adalah kesenian rebana yang dimainkan oleh sekelompok orang dan mengakar pada kebudayaan islam yang sering disebut sebagai kegiatan syiar lewat syair. Hadroh biasa dimainkan dengan alat musik tertentu dengan khas tabuhan dan iramanya. Di Indonesia, Hadroh ini identik sebagai kesenian milik lingkungan pesantren khususnya di tanah Jawa. Menurut salah satu sumber dikutip dari brainly.co.id. Kesenian Hadroh ini berasal dari Garut. Adapun yang pertama kali memperkenalkan kesenian ini adalah Kyai Achmad Sayuti dan Kyai Sura. Kedua kyai ini mulai memperkenalkan kesenian ini di tahun 1917. Karena dimulai dari Garut maka banyak pula yang menuliskan kesenian ini adalah khas tanah garut yang dimainkan dengan memadukan shalawatan, tarian dan tabuhan alat musik seperti rebana. Jika diperhatikan, kesenian hadroh ini lekat dengan kesenian dari Arab dan Persi yang diberi sentuhan kebudayaan Sunda pada irama pengiringnya. Pada kesempatan ini, Para santri dari Pondok Pesantren Roudhotul Muta'alim belajar dan memainkan alat musik Hadroh yang dipandu oleh pengajar dari Santri Majelis Falahiyah Rancalabuh, Kecamatan Kemiri. Musik Hadroh harus dimainkan secara bersamaan, dari ketukan/tabuhan gendang dan bedug. Masing-masing alat musik mengeluarkan suara irama yang berbeda, jika dimainkan tentunya akan menghasilkan irama yang bagus dan merdu. ditambah dengan syair sholawat yang dilantunkan yang berpadu pada musik Hadroh tersebut. Pada kegiatan Santri belajar alat musik Hadroh, dilaksanakan di tempat Majelis Roudhotul Muta'alim dan disaksikan langsung oleh Pimpinan Ponpes Roudhotul Muta'alim yakni Ustad Muhammad Abdul Latif. Kegiatan tersebut biasa dilaksanakan pada Sabtu malam setelah rutinitas mengaji kitab. Sabtu, (17/06/2023). [Red_akt/56 - Suhermanroy]   AktualNews

Sumber: