Anggota DPR RI Komisi VIII Paryono, Gelorakan Terus Semangat Pancasila
Karanganyar, AktualNews - Anggota Komisi VIII DPR RI Paryono, bersama masyarakat Desa Pojok Kecamatan Mojogedang, menggelar malam tirakatan hari lahirnya Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni. Malam tirakatan peringatan hari lahir Pancasila tersebut digelar di Joglo Taman Wijaya Desa Pojok, Kecamatan Mojogedang. Selain dihadiri tokoh masyarakat, malam tirakatan tersebut juga diikuti anggota Fraksi PDIP DPRD Karanganyar Suprapto serta Endang Muryani, Camat Mojogedang serta para kader PDI Perjuangan. Malam tirakatan peringatan hari lahir Pancasila tersebut diawali dengan pemotongan tumpeng dan diserahkan kepada anggota DPRD Karanganyar, Suprapto. Dan dilanjutkan dengan diskusi dengan menghadirkan dosen ilmu politik UNS, DR. Ahmad Ramdhoni. Dalam pemaparannya, Paryono menyampaikan, sebagai kader PDI Perjuangan serta warga masyarakat harus ikut berpartisipasi menggelorakan semangat Bung Karno dalam menegakkan eksistensi Pancasila sebagai dasar ideologi Bangsa Indonesia. Saat ini, menurut Paryono, pemahaman terhadap makna Pancasila di kalangan generasi muda tampak mengalami degradasi. Sehingga, hal tersebut menjadi keprihatinan bersama. “Momentum ini dapat kita jadikan sebagai langkah awal gerakan massif untuk menyampaikan kepada generasi muda akan pentingnya memahami makna Pancasila. Terlebih, pendidikan Pancasila di kalangan pelajar saat ini semakin memudar,” tuturnya. Baca Juga: Tingkatkan Literasi Investasi dan Keuangan, Platform Diskusi Tumbuh Makna Dorong Pemahaman Berinvestasi di Masyarakat Ditegaskannya, Pancasila adalah dasar negara yang sah sehingga tidak ada paham dan ideologi apapun kecuali Pancasila. Hal tersebut, jelas Paryono perlu disampaikan kepada masyarakat luas bahwa Pancasila tetap menjadi dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Tidak ada perdebatan soal Pancasila sebagai ideologi bangsa. Pancasila tetap menjadi dasar negara Indonesia,” pungkasnya. Dalam kegiatan ini selain malam tirakatan hari lahir Pancasila ini juga menampilkan seni tradisional Jawa berupa tarian dan kesenian campur sari. “Kegiatan ini juga berdampak pada UMKM setempat. Seluruh konsumsi yang disediakan dari UMKM. Dalam berbagai kegiatan, kita selalu memberikan peluang dan kesempatan kepada UMKM untuk berpartisipasi, terutama untuk menampilkan produk dan olahan mereka. Ini salah satu upaya untuk membangkitkan perekonomian masyarakat,” pungkasnya. [Red/Akt-61/Dawam] AktualNews
Sumber: