Di Puskesmas Jawilan Setiap Laporan Masyarakat Selalu Ditindak Lanjuti Sesuai Prosedural SOP, Apalagi yang Nam
Jawilan, Serang, AktualNews - Menurut Imas Migiarti sebagai kepala puskesmas Jawilan bahwa sesuai prosedur (SOP) yang ada di puskesmas jawilan pada saat pasien datang pasien diperiksa atau ditangani terlebih dahulu lalu hasil pemeriksaan dilaporkan kepada dokter untuk dikonsultasikan tindakan apa yang harus dilakukan dan diberikan terhadap pasien, setelah sekitar 6 jam di Unit Gawat Darurat (UGD) pasien lalu dipindahkan ke dalam ruangan observasi. Jumat (7/4/2023).
Adanya laporan dari masyarakat ataupun semua pihak menurut kapus selalu ditindak lanjuti dengan cepat, bukan hari biasa saja hari libur nasional pun puskesmas jawilan tetap memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasien rawat jalan. Kebetulan hari ini hari libur nasional 11 pekerja yang aktip selama 24 jam, dan pasien yang ada saat ini yang berada di ruang rawat inap full berjumlah 6 orang yang dirawat berbagai macam penyakit, seperti panas, lambung dan suspek DBD, dan rawat inap bersalin ada 4 orang pasien yang ditangani oleh puskesmas jawilan kabupaten Serang Provinsi Banten. Jumat, (7/4/2023). Imas Migiarti SKM, MSi selaku Kepala Puskesmas Jawilan pada saat diwawancara awak media menjelaskan," Kalau pasien datang baru atau lama biasa kita di UGD untuk penanganan kita sesuai dengan prosedural aja SOP namanya kalo pasien datang diperiksa ditangani dulu jadi kita tidak menanyakan apa apa pokoknya kita tangani dulu kemudian kita lakukan hasil pemeriksaan itu dilaporkan ke dokter untuk dikonsulkan tindakan apa yang diberikan lalu beberapa jam kemudian di UGD dulu nanti setelah 6 jam, dipindahkan ke ruangan karena diobservasi dulu," ungkap Kapus. "Setiap laporan dari masyarakat ataupun dari semua pihak kita selalu menindak lanjuti Kalau pasien datang baru atau lama biasa kita di UGD untuk penanganan kita sesuai dengan prosedural aja SOP namanya kalo pasien datang diperiksa ditangani dulu jadi kita tidak menanyakan apa apa pokoknya kita tangani dulu kemudian kita lakukan hasil pemeriksaan itu dilaporkan ke dokter untuk dikonsulkan tindakan apa yang diberikan beberapa jam kemudian di UGD dulu nanti setelah 6 jam baru dipindahkan ke ruangan karena diobservasi dulu," ucap Kapus. Baca juga : Perguruan Pencak Silat Seni Beladiri Trisula Indonesia Turut Serta Di Ajang Bergengsi Kejuaraan Banten Internasional Championship 3 Tahun 2023 Setiap laporan dari masyarakat ataupun dari semua pihak kita selalu menindak lanjuti semua pasien pasien apa lagi yang namanya DBD di sembilan desa ini kita tanggap semuanya mungkin satu aja yang tidak bisa langsung kita lakukan yaitu poging karena memang poging kita tidak punya alatnya kita koordinasi dengan dinas kesehatan untuk mendapatkan alat poging dan obatnya baru kita bisa melaksanakan untuk poging tersebut, awalnya itu masyarakat masih beranggapan bahwa DBD itu harus poging padahal sebenarnya harus pemberantasan sarang nyamuk pencegahannya jadi jentik-jentik nyamuk itu kan kita punya kader juga untuk melaksanakan jumantik jadi dilihat jentiknya di dalam kolam tersebut. Untuk saat ini di sini belum ada suspek DBD yang meninggal apalagi yang tidak tertangani oleh Puskesmas Jawilan semua kita tangani," ucap Kapus. Sambung Yani orang tua Rendi warga Ciawet Pasir Waru, desa Maja Sari kecamatan Jawilan, kabupaten Serang yang diduga terkena suspek DBD "Terima kasih atas penanganan anak saya Rendi dari malam Rabu Rendi dirawat di sini menurut pihak puskesmas Rendi diagnosa suspek DBD. penanganan puskesmas Jawilan sangat bagus, saat pertama kali dibawa ke Puskesmas Jawilan tidak ada kendala lancar-lancar aja. Dan penanganannya baik baik aja, penanganan disini kami rajin dikontrol 4 jam sekali, saya berharap pengen cepat sembuh, pengen cepat pulang. Keinginan saya ingin cepat sembuh cepat pulang bisa cepat sekolah lagi," tambahnya.[Red/Akt-49/08/2021/Agi] AktualNews
Sumber: