Kampus STISNU Nusantara Gelar Seminar Edukasi 2023 Dalam Rangka Menyambut HUT Kota Tangerang Ke 30

Kampus STISNU Nusantara Gelar Seminar Edukasi 2023 Dalam Rangka Menyambut HUT Kota Tangerang Ke 30

Kota Tangerang, AktualNews - Di hari jadi Kota Tangerang yang ke 30 Tahun, kampus STISNU Nusantara Senin 27 Febuari 2023 menggelar seminar edukasi dengan tema "Proteksi Anak Dari Tindakan Kriminal Demi Mewujudkan Kota Tangerang Yang Berakhlaul Karimah", ada pun acara seminar edukasi bertempat di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kota Tangerang. Senin 27 Februari 2023. Yunadin selaku ketua pelaksana mengatakan kepada wartawan, tujuan kampus STISNU Nusantara menggelar seminar edukasi bertujuan untuk memberikan edukasi hukum di era digitalisasi yang Berakhlakul Karimah sebagai mana semboyan Kota Tangerang yang Berakhlakul Karimah. Selain dirinya (Yunadin-red) sebagai ketua pelaksana acara seminar edukasi juga, Ketua STISNU Nusantara Dr. M. Qustulani, MA. Hum, ketua IKA Nurasyik, SH. dan M. Ilham Tamammi selaku Sekertaris Pelaksana, dan hadir pula tamu undangan lainnya seperti : 1. Kompol. Rio Mikael L. Tobing, S.E.,SIK.,M.H. Kasatreskrim Polres Metro kota Tangerang, "memberikan edukasi dan advokasi tentang hukum mengenai umur anak Jadi kalau anak yang melakukan perundungan belum 12 tahun tidak bisa diproses hukum, karena anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, dan harus membatasi diri. Dieran digitalisasi ini begitu mudahnya mengakses internet, permainan anak (game) bermuatan judi, konten kekerasan, dan konten sadisme. Hal tersebut dapat memberikan paparan konten negatif dan berdampak buruk pada perkembangan anak, termasuk didalamnya pembentukan karakter, nilai, dan perilaku yang akan terbawa hingga dewasa. Perkembangan teknologi membuat anak sangat mudah mengakses pornografi diinternet, makanya yang bisa mencegah dan yang mengontrol diri adalah dirikita sendiri," ujarnya. 2. Mohamad Arfan, S.H.,MH, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tangerang "Dinas pendidikan mengatakan, sangat positif sekali untuk mengedukasi kenalan remaja supaya bisa untuk melakukan pencegahan tawuran, karena seminar yang diselenggarakan oleh Kampus STISNU Nusantara baru pertama ya, kalo kita sebagai dinas pendidikan mengharapakan remaja, pendidikan yang positif, dan pendidikan pancasila, karena remaja penerus bangsa, tutupnya. 3. Jatmiko. M. AP. Kepala DP3AP3KB kota Tangerang "proteksi anak dari tindakan kriminal tumbuh dan berkembang dengan optimal merupakan hak anak, maka dari itu perlu diberikan kesempatan yang sebesar-besarnya untuk mengoptimalkan kemampuannya agar fisik, mental, maupun sosial dapat berkembang sesuai tahapan perkembangannya. Perkembangan teknologi membuat anak sangat mudah mengakses pornografi diinternet, permainan anak (game) bermuatan judi, kekerasan, dan sadisme. Hal tersebut dapat memberikan paparan konten negatif dan berdampak buruk pada perkembangan anak, termasuk didalamnya pembentukan karakter, nilai, dan perilaku yang akan terbawa hingga dewasa," pungkasnya. 4. Hj. Lista Hurustiati, SH.,MH, Dewan penasihat Ikadin DPC Tangsel "Kenakalan remaja adalah kelainan tingkah laku yang bersifat anti sosial, melanggar norma sosial, agama, serta ketentuan hukum yang belaku dalam masyarakat. Dan penyebab terjadinya kenakalan Faktor Internal krisis identitas, kontrol diri yang lemah, kurangnya pemahaman agama, kondisi ekonomi, faktor eksternal keluarga, teman sebaya yang kurang baik, komunitas/lingkungan/sekolah/tempat tinggal yang kurang baik, dan penyalahgunaan teknologi." Tuturnya. 5. Edwin, SH, CLA. Ketua IKADIN DPC Tangsel "Prinsipnya memberikan edukasi dan advokasi ya, kepada remaja kepada anak-anak ini memahami perlindungan terhadap dirinya dan supaya mereka bisa mencegah dirinya melakukan hal yang tidak baik, acara ini untuk proteksi supaya paham terhadap hukum dan melek hukum. Dalam era digitalisasi dan mengakses internet yang tidak terbatas, diacara ini memberikan edukasi dan advokasi ya, kepada remaja kepada ade-ade ini supaya melek hukum," ucapnya. 6. Mila Azizah, S.H.,M.H. Kabid PPA DPC IKADIN Tangsel dan Dosen di Stisnu "untuk menjadikan anak yang berakhlakul karimah harus menghindari tawuran, stop kekerasan, jangan pernah menyentuh narkoba, jauhi seks bebas, dan harus mendekatkan diri pada sang pencipta, harus menumbuhkan rasa simpati dan empati terhadap sesama dan saling menghormati," harapnya. 7. Dr. Andhyka Muchtar, S.H, M.Kn. Dosen STISNU “Kegiatan ini merupakan bentuk dari membangun kota Tangerang agar dapat menjaga dari pergaulan bebas dan karakteristik siswa dan siswi yang ada di kota Tangerang menjadikan serta memiliki Budi pekerti yang baik,” ungkap Andika. “STISNU Nusantara Tangerang akan selalu memberikan edukasi, penyuluhan dan bimbingan terhadap remaja dalam menempuh masa pendidikan karena remaja itu merupakan insan yang lagi menentukan jati diri, jadi sangat perlu di bina dan diberikan pemahaman,” tutupnya. 8. Siswa/Siswi SMKN 3 Tangerang, SMKN 14 kota Tangerang, SMAN 6 kota Tangerang, SMK Kyaihajar Dewantoro, SMAN 1 Tangerang, SMK Darma Bakti. Tiara merupakan salah satu siswi dari SMKN 3 Tangerang menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan mudah-mudahan akan selalu dilaksanakan. "Alhamdulillah kami sangat senang dengan kegiatan ini, semoga hal seperti ini akan selalu dilaksanakan, karena selain pendidikan di sekolah kami juga mendapatkan pendidikan yang dapat bermanfaat bagi kami. STISNU Nusantara Tangerang akan selalu memberikan edukatif terhadap siswa dan siswi sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang khususnya, karena merupakan tanggung jawab sebagai kakak dari mereka dalam hal pendidikan," ucapnya. Dari Semua peserta seminar edukasi siswa dan siswi yang hadir peserta, dan sangat antusias menyimak dari pemateri-pemateri, apalagi adanya tanya jawab berhadiah dari pemateri. Ditempat yang sama ketua STISNU Nusantara, Dr. M. Qustulani, MA, Hum, dirinya khawatir dengan isu-isu yang berkembang terkait perkembangan era digital yang mana kota Tangerang adalah daerah urban semua komunitas ada di kota Tangerang, ujar Qustulani dengan di adanya seminar ini anak-anak, terlebih anak sekolah yang tidak terkontrol cara pergaulan sehari-harinya maka kampus STISNU Nusantara, turut ambil bagian dengan memberikan edukasi, melalui seminar edukasi wawancara di era gadget tentang pemanfaatan teknologi informasi yang benar dan tidak terhasut dengan informasi yang belum tentu kebenarannya. Dr. M. Qustulani berharap dengan diadakannya seminar edukasi ini akan lebih mengedepankan kearifan lokal tentunya, Qustulani juga mengatakan agar pemerintah kota membuat program membangun karakter siswa seperti kampung smart, jangan hanya mengenal kotanya, kampung juga harus mengekenal sejarah benteng bagian dari kearifan lokal, diantaranya ada benteng, situs dll, yang ada di kota Tangerang, dan dia juga harus tahu walikotanya jangan hanya walikotanya aja yang smart, perlunya membentuk karakter berkepribadian yang baik, ya dimulai dari bawah caranya bagaimana ya kita harus mengenalkan kearifan lokal sebagaimana kota Tangerang yang Berakhlakul Karimah." pungkasnya. [Red/Akt-41]   AktualNews

Sumber: