Gedung Kebudayaan Diresmikan Bupati Karangangar, Joglo Terbesar Tak Bertiyang di Karanganyar  

Gedung Kebudayaan Diresmikan Bupati Karangangar, Joglo Terbesar Tak Bertiyang di Karanganyar   

Karanganyar, AktualNews - Gedung kebudayaan karanganyar diresmikan Bupati Karanganyar Juiyatmono pada hari senin (2/1/2023). Gedung dibangun senilai Rp18,7 miliar tersebut gedung terbesar untuk gedung peryemuan di Bumi Intanpari. Gedung ini joglo terbesar berkonsep tanpa tiang pertama di jawa tengah ,dan secara penelitian gedung tahan gempa. Asihno Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( DPU PR), menyampaikan, proyek Pembangunan Gedung Kebudayaan dikaranganyar dikerjakan oleh PT Kuala Batee Indonesia.Sesuao kontrak kerja dimulai pada 24 juni 2922 lalu, nilai kontrak proyek Rp 17,65 miliar. Karena belum selesai jatuh waktu kontrak, ahkirnya diadakan perubahan kontrak dengan Adendem dengan kontrak baru untuk menyelesaikan sisa tender nilai kontrak akhirnya menjadi Rp18,7 miliar. "Gedung Kebudayaan diselesaikan dalam waktu 188 hari kalender," ungkap Asihno. Dia menyampaikan Gedung kebudayaan menempati tanah Pemerintah Kabupaten (pemkab) yang dulu bernama Gedung Wanita, Gedung Kebudayaan dibangun sesuai luas tanah 2.925 meter persegi dengan gedung berukuran 55 meter x 33 meter. Gedung Kebudayaan ini lebih luas dua kali lipat dengan gedung wanita yang dulu. "Kami belajar di je Fakultas tehnik lingkungan UNS (universitas sebelas Maret solo) saya evaluasi struktur tanpa tiang, juga termasuk evaluasi dengan tahan gempa," ungkapnya. Bupati Juliyatmono mengaku merasa senang dan puas dengan gedung kebudayaan yang sudah jadi karena sesusi dengan harapan dan ekspektasinya walaupun anggaran terbatas namun gedung ini fibangun dengan super megah yang mampu menampung sekitar 4000 orang.   "Sangat luar biasa saya bangga dengan pihak ke tiga yang membangun gedung ini yang sesuai dengan ekspektasi , Orang tidak akan menyangka kalau gedung semegah ini hanya dengan biaya sebesar Rp18 miliar" ungkapnya. Konsep joglo pada gedung kebudayaan ini beda dengan joglo yang lain karena pemasangan lampunya tidak digantung tetapi nempel bagian langit - langit menimbulkan kesan seperti bintang di langit. Di area gedung sendiri sudah dilengkapi prasarana pendukung. Terdapat pintu belakang yang terhubung dengan Gedung Teater, di tahun 2O23 ini bupati juga masih menganggarkan untuk membangun musola untuk melengkapi prasarana gedung kebudayaan. "Gedung Kebudayaan ini Harus dimanfaatkan dengan baik sebelum ramadhon nanti akan untuk digunakan stan UMKM dan pangan". Terangnya. Gedung Kebudayaan ini dilengkapi dengan panggung pertunjukan, ruang transit, ruang pertemuan, ruang katering, ruang kontrol audio, ruang make up, dan toilet. Bupati juga menyampaikan, untuk pengelolaan Gedung Kebudayaan, gedung teater, setadion 45, jembatan Kaca dan Kolam Renang Intanpari diserahkan kepada PUD Aneka Usaha. [Red/Akt-51/Dawam]   AktualNews

Sumber: