Ngeri, Terasa Suara Gemuruh dan Getaran di Dalam Tanah Saat Terjadi Gempa di Desa Gasol Kidul Cianjur

Ngeri, Terasa Suara Gemuruh dan Getaran di Dalam Tanah Saat Terjadi Gempa di Desa Gasol Kidul Cianjur

Cianjur, Jawa Barat, AktualNews - Saat kejadian gempa pukul 14.30 wib di Cianjur dan dirasakan oleh para santri pondok pesantren Darul Huda di desa Gasol Kidul, kecamatan Cugenang, kab Cianjur, Jawa Barat, pada saat santri sedang mengaji secara tiba-tiba terdengar suara gemuruh di dalam tanah dan dibarengi dengan getaran dan menurut santri tiba-tiba tanah bergoncang ke atas bukan kekiri atau kanan dan goncangan tanah tersebut membuat banyaknya rumah warga di sekitar desa Gasol Kidul roboh. Setelah kejadian, para santri pondok pesantren Darul Huda setelah mengevakuasi guru mengajinya langsung keluar membantu mengevakuasi rumah warga dan pada saat mengevakuasi 8 orang yang meninggal saat kejadian tertimpa oleh bangunan rumah karena guncangan yang begitu luar biasa. Senin (5/12/2022). Ibnu warga Tangerang santri dari pondok pesantren Darul Huda saat diwawancara menjelaskan pada awak media. "Saat kejadian saya sedang mengaji sekitar jam 14.30 wib kalo yang saya rasakan guru sedang menerangkan kitab ketika saya hendak menulis perkataan guru dalam surahan itu terasa ada suara gemuruh juga ada getaran namun getarannya berbeda. Saya dengar itu gemuruh bukan suara rumah rumah roboh, tapi gemuruh kaya berada di bawah tanah kaya ada yang mau keluar. Getarannya bukan kiri kekanan tapi goyang keatas begitu dan saat kejadian saya langsung loncatin pagar lumayan tinggi sekitar semeter dan tanah sudah pada retak waktu itu saya fokus pada guru saya kedalam rumah, melihat kondisi posisi guru ada di lantai dua memang kebetulan yang sedang mengajar itu anaknya. Alhamdullilah ketika kejadian di majelis gak langsung roboh, jadi kita masih punya kesempatan untuk lari kita keluar dan kita fokus ke guru di lantai dua kita cari guru itu tangga sudah roboh setelah kita mengamankan semuanya, alhamdullilah gak ada korban jiwa, cuma hanya luka-luka lalu kita mengefakuasi warga jadi warga juga yang disini yang mengevakuasikan kebanyakan santri karena itu dibagi bagi 25 bagian kiri, 25 kebagian kanan bahkan ada warga yang meninggal disitu dibelakang itu yang mengefakuasi santri di wilayah sini. Yang meninggal untuk di TPU sini ada 8 orang dan yang meninggal campur laki-laki perempuan, 4 orang lagi mengaji saat itu rumah langsung ambruk 2 meninggal di tempat, 2 lagi posisi lagi diluar terus kita beri minum gak lama wafat, disini santri kurang lebih ada 250 orang," ungkapnya. [Red/Akt-49]   AktualNews

Sumber: