Fenomena Sejarah Makam Kramat Syech Isapudin dan Nyi Ratu Kosidah di Wilayah Kecamatan Kemiri
Tangerang, AktualNews - Mengungkap fenomena sejarah makam keramat yang berada di Desa Patramanggala, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang. Terutama pada malam jum'at, Makam kramat tersebut ramai didatangi oleh para pengunjung yang hendak berziarah, baik warga setempat maupun dari luar daerah. Menurut keterangan H. Sartim salah satu tokoh agama setempat menjelaskan bahwa makam kramat tersebut adalah makam syech Isabudin bin jalaludin bin kamaludin bin akbaru sugro, syech jakalana, tubagus kholifah kramat combong, ijazi ibnu yusuf almgrobi yang berasal dari Negeri Maghribi yakni dari wilayah utara afrika yang meliputi Libya, Tunisia, Aljazair, Maroko, Mauritania, dan Sahara Barat, dalam bahasa Arab Magribi berarti barat. Syech Isabudin merupakan Seorang ulama penyebar agama islam yang berasal dari Negeri Maghribi yang memang belum banyak kenal oleh masyarakat pada umumnya. Keberadaan Makam Syech Isabudin di Desa Patramanggala pertama kali diketahui oleh Hj. Ratminah binti Rasam asli putri daerah Desa Patramanggala, kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang. Beliau meninggal pada tahun 2013 lalu, yang konon diketahui oleh warga setempat Hj. Ratminah semasa hidupnya, mengurus makam syech Isabudin tersebut membersihkan area makan dan bahkan sempat mendirikan bangunan kecil yang sederhana bermaksud ketika para pengunjung yang hendak mengirim do'a atau berziarah lebih nyaman dan tenang. Makam syech Isabudin berdampingan dengan makam Nyi Ratu Kosidah atau warga setempat menyebutnya Nyi buyut Isem. Beliau juga salah satu tokoh penyebar agama islam yang konon berasal dari keturunan Kesultanan Banten. Salah satu keponakan dari Almarhumah Hj. Ratminah membenarkan hal tersebut, keponakan Hj. Ratminah yang kini melanjutkan merawat makam kramat tersebut untuk membersihkan area makan dan menyambut para pengunjung yang hendak ziarah. Dijelaskan oleh Ustadz Adung Abdul Haris selaku tokoh agama Desa Kemiri dan juga seorang sejarahwan yang mana beliau juga seorang penulis dengan karyanya Yakni Buku Sejarah Sumur Sentul Desa Klebet, Kecamatan Kemiri. Ustad Adung Abdul Haris mengatakan," menurut saya, keberadaan makam keramat Nyi Ratu Kosidah yang berdampingan dengan makam Syech Isabudin adalah salah satu artepak sejarah agama islam terdahulu dalam proses dakwahnya menyebarkan agama islam, ini sangat membuktikan bahwa Desa Patramanggala yang masih berada di wilayah Banten sangat kerap dengan Para tokoh agama islam. Nyi Ratu Kosidah kemungkinan besar adalah salah satu keturunan dari Kesultanan Banten pada generasi ke - 4 yang mana pada saat itu peperangan dari kesultanan Banten terjadi, hingga Nyi Ratu Kosidah menyelamatkan diri untuk melanjutkan syiar islam dan singgah di Desa Patramanggala sedangkan Syech Isabudin menurut saya, adalah pendamping atau Patih dari Nyi Ratu Kosidah. Yang mana Syech Isabudin mendampingi Nyi Ratu Kosidah dalam berdakwah dan menyiarkan untuk menyebarkan agama islam", pungkas Ustad Adung. Hingga saat ini keberadaan Makam keramat Syech Isabudin dan Makan Nyi Ratu Kosidah ramai dikunjungi para penziarah. Minggu, 13 November 2022. Para Tokoh Agama dan sesepuh serta warga setempat menggelar do'a bersama di makam tersebut. Bermunajat kepada Allah sWT dan Rosulnya melalui wasilah Syech Isabudin dan Nyi Ratu Kosidah. Pada Acara sakral melantunkan do'a di makam tersebut, turut hadir Ketua DPAC PPBNI Satri Banten Kecamatan Kemiri Yaman Kala Hideung beserta Anggota dan juga para anggota Perguruan Pencak silat dari Padepokan Macan Putih Kemiri serta Para tokoh pemuda dan warga setempat. Ustad Adung Abdul Haris juga berpesan kepada para pengunjung yang ingin melakukan ziarah ke makam Kramat Syech Isabudin dan Nyi Ratu Kodidah lebih mengutaman mengambil wudhu terdahulu dan juga tetap yakinkan bahwa Allah SWT adalah sebaik - baiknya tempat meminta pertolongan, tempat petilasan atau makam keramat para pejuang islam, ulama, bahkan waliyullah hanyalah wasilah dimana kita bermunjat kepada Allah meminta keberkahan dan keselamatan dunia akhirat dengan hajat masing - masing melalui orang - orang alim, ahli dzikir dan ahli ibadah semoga dari wasilah itu segala munajat kita diijabah oleh Allah SWT," tutupnya.[Red/Akt-56/suhermanroy] AktualNews
Sumber: