Black Arion Cafe Membuat warga Gedongan Bergolak Lagi Tagih Janjii Bupati
Foto : Demo warga Gedongan di depan Kantor Bupati Karanganyar, AktualNews- Kasus Black Arion membuat warga Gedongan bergolak lagi. Puluhan warberdemo di depan Kantor Bupati selepas sholat Jumat. Mereka menagih janji Bupati Juliyatmono yang akan membongkar Black Arion Cafe di desa tersebut, yang sejak lama dinilai warga jadi ajang maksiat, menjual miras dan lainnya. Demo itu sudah yang kesekian kali dilakukan, sejak cafe itu bernama D Brothers kemudian diprotes warga kemudian berganti nama menjadi Black arion Cafe namun pemilik dan kegiatannya sama, tempat hiburan yang buka sampai jam 03.00 dinihari. ‘’Kami, warga sudah berkali-kali di-prank Bupati dan stafnya. Ketika didemo cafe ditutup, tapi belum sampai demo warga pulang ke desa, cafe sudah buka lagi. Cafe pernah disegel satpol PP, tapi hanya bertahan dua jam segel dibuka dan cafe beroperasi lagi dan tidak disanksi,’’ kata Bandung Gunadi, koordinator demo warga Gedongan. Terakhir, janji Bupati membongkar cafe itu, rekaman suara Bupati diperdengarkan. Bupati mengatakan, jika masalah itu milik desa. Dan sudah seharusnya cafe itu ditutup, bahkan bangunannya dibongkar, karena ilegal. Bupati belum pernah menyetujui sewa menyewa tanah bengkok itu. Karena itu hak sepenuhnya ada pada kades untuk membongkar tempat itu. Jika desa tidak mampu, maka bisa membuat surat ke Bupati untuk minta bantuan membongkar. ‘’Kalian tidur saja, nanti Bupati yang memerintahkan membongkar cafe itu,’’ kata Bupati dalam rekaman itu. Tapi lagi – lagi itu hanya bualan, omong kosong. Karena tidak terlaksana. Desa yang sudah bersurat dua kali, ternyata dikatakan suratnya ketlisut dan hilang. Sehingga Bupati belum memerintahkan membongkar. ‘’Ini persekongkolan apa, mafia apa, sampai Bupati yang konon terbaik di Indonesia tidak berani membongkar cafe tersebut. Persekongkolan hitam apa ini sebenarnya? Karena itu warga kini menagih janji Bupati dan siap berkemah di halaman kantor Bupati sampai janji itu dipenuhi,’’ ujar Bandung. Berkali-kali dan bergantian warga berorasi yang intinya sama, menagih janji Bupati yang dinilai bukan sabdo Pandhiro Ratu, tapi Sabdo Pandhito Gatotkoco, alias gagal total kakehan coba-coba. Aparat polisi dan Satpol PP bersiaga di depan gerbang Kantor Bupati. Sejak sebelum Jumkatan, mereka siaga. Mereka mengamankan aksi itu, meskipun kantor sudah selesai dan karyawan Pemkab tutup. Salah seorang aparat sempat membujuk demonstrans untuk bertemu asisten Pemerintahan Rusmanto yang menunggu dan bersedia menerima perwakilan warga untuk berdialog karena Bupati sudah pulang dan banyak acara. Tapi warga tidak bersedia dialog dan audiensi, karena kedatangannya untuk menagih janji Bupati yang ingkar membongkar cafe. Warga bersikukuh terjadi persekongkolan jahat sehingga cafe itu tetap beroperasi sampai sekarang. Dalam demo itu sempat diperdengarkan ayat suci Alquran yang menyingung soal haramnya miras. Warga mengatakan demo itu demo amar maktuf nahi munkar.(Red/Akt-52) AktualNews
Sumber: