Menurut Almuadam, Mengajar di Sekolah Dasar Lebih Berat dibandingkan di Tingkat Menengah
Foto : Almuadam - Pegiat Literasi Kab. Tangerang Tangerang, AktualNews - Dahulu saya pikir, mengajar pendidikan tinggi itu tantangannya akan berat dan sulit. Tapi, ketika saya mulai terjun ke dunia Pendidikan, anggapan saya itu ternyata keliru. Saya, yang biasanya hanya mengajar anak SMP dan siswa SMA. Kini, tiba-tiba harus berhadapan langsung dengan murid Sekolah Dasar (SD) mulai dari kelas satu, dua, sampai kelas tiga. Semua itu, ternyata di luar dugaan, lebih sulit dari apa yang saya fikirkan. Sempat terlintas, membayangkan beratnya sebagai guru pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Sepertinya akan jauh lebih sulit, dibandingkan dengan mengajar di tingkat SD. Tapi setidaknya, itulah apa yang saya rasakan saat ini, setelah turun di kelas dasar. Yang ternyata bebannya jauh lebih berat daripada mengajar di sekolah menengah ke atas. Murid-murid SD, menyukai sesuatu yang bersifat konkret. Jika konsep dasar yang disampaikan keliru, maka pemahaman awal itulah, yang sampai dewasa nanti akan selalu teringat. Makanya, Pendidik tidak boleh lalai dalam memberikan konsep dasarnya. Contohnya, dalam baca-tulis: dimana penggunaan tulisan abjad harus baku, yakni tidak boleh miring ke kanan atau terlalu condong ke kiri. Oleh karenanya, otomatis saya pun harus mengulang belajar teknik menulis. Melatih tulisan halus pada huruf atau abjad latin, seperti yang biasa anak SD lakukan, menurut saya, adalah hal yang tidak mudah. Kadang rasanya, gampangan melukis ketimbang menulis halus. Mengajar di Sekolah Dasar bagaikan “ngemong anak”. Guru harus ekstra sabar. Tidak boleh panik dan pusing saat mendapati murid menangis karena ngompol atau B-A-B di celana. Pendidikan dasar bukan seperti pendidikan tinggi. Orang sering kali lupa dimana awal mula belajar, dimana dulu waktu sekolah SD-nya. Berbanding terbalik, saat ia kuliah dulu, pasti selalu ditanya, dimana kampusnya. Ibaratnya, pendidikan tinggi adalah gedung tinggi. Bangunannya terlihat. Sedangkan, pendidikan dasar seperti pondasi yang terpendam. Meskipun di dalam tanah, tak terlihat. Namun sangat vital, karena dapat menjaga bangunan agar tetap kokoh. [Red/Akt-56/] AktualNews
Sumber: