Mahasiswa UNS dan IPB Berkolaborasi Benahi Data Desa Ngargosari Boyolali Menggunakan Citra Drone dan Aplikasi

Mahasiswa UNS dan IPB Berkolaborasi Benahi Data Desa Ngargosari Boyolali Menggunakan Citra Drone dan Aplikasi

Boyolali, AktualNews - Sebanyak 22 mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret (UNS) berkolaborasi dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) kemitraan yang mengambil tema Data Desa Presisi (DDP) di Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. KKN yang dilaksanakan mulai 4 Juli hingga 18 Agustus 2022 tersebut, dibagi dua kelompok yaitu Kelompok 11 dan Kelompok 12 yang terdiri dari 10 mahasiswa UNS dan satu mahasiswa IPB. Kedua kelompok tersebut bertugas memperbaiki data desa di bidang spasial dan sosial. Data spasial yaitu membuat peta desa dengan batas-batas wilayah yang akurat dan terbaru. Sedangkan data sosial berupa data numerik warga desa meliputi sandang, pangan, papan, kesehatan, jaminan sosial, alat komunikasi, dan alat transportasi warga. Melalui keterangan rilisnya, Sabtu (20/8/2022), Ketua Kelompok 11 KKN Kemitraan UNS dan IPB, Abur Raihan Ahmad, menjelaskan bahwa dari dua kelompok yang diturunkan ke Desa Ngargosari, memiliki tugas untuk mendata masing-masing dua dukuh. “Dukuh 1 dan 4 menjadi tanggung jawab Kelompok 11 adalah bagian selatan dari sungai yang memisahkan desa, sisanya Dukuh 2 dan 3 oleh kelompok 12 di bagian utara sungai,” kata dia. Pendataan spasial dilakukan dengan pengambilan citra drone yang memberikan penampakan asli desa dari udara yang disebut dengan peta orthophoto. Sehingga berdasarkan peta tersebut, kemudian diolah lagi, untuk menghasilkan peta administrasi berupa batas-batas wilayah desa, dukuh, dusun, dan RT/RW. Selanjutnya dapat dilakukan pemetaan penggunaan wilayah di desa seperti wilayah tegal, pemukiman, dan jalan. Peta infrastruktur berupa sarana prasarana, jalan, irigasi, dan bangunan di desa, terakhir peta topografi berfungsi untuk menunjukkan kontur tanah, perbukitan, jurang, dan lainnya. “Hasil akhir dari tim spasial adalah lima peta mulai dari peta orthophoto, peta administrasi, peta infrastruktur, peta penggunaan lahan, dan peta topografi. Kelima peta tersebut diharapkan bisa membantu dalam pengambilan keputusan kedepannya yang lebih tepat sasaran,” lanjutnya. Dalam pemetaan wilayah Desa Ngargosari dibagi menjadi sebanyak 45 misi penerbangan drone. Tiap misi dapat mencakup penangkapan gambar rata-rata seluas sepuluh hektar dalam waktu 15 hingga 20 menit. “Sempat terkendala cuaca dan terkendala drone yang overheat, tapi semua misi sudah berhasil dilaksanakan,” ungkapnya. Ketua Kelompok 12 KKN Kemitraan UNS dan IPB, Fauzi Nur Afifudin, mengatakan setelah pendataan secara spasial, dilaksanakan pendataan sosial yang bertujuan untuk memperoleh data numerik dari warga Desa Ngargosari dengan sistem sensus. Awalnya tim sosial melakukan perekrutan warga desa sebagai enumerator atau pengambil data sensus. Data yang diambil berupa data sandang, pangan, papan, kesehatan, jaminan sosial, alat komunikasi, dan alat transportasi warga. “Pelaksanaan sensus dilakukan dengan menggunakan aplikasi Merdesa. Sebelum penerjunan enumerator untuk melakukan sensus, kami melaksanakan pelatihan penggunaan aplikasi sehingga pelaksanaan sensus dapat berjalan dengan lancar,” ujar Fauzi. Perekrutan warga lokal sebagai enumerator atau pengumpul data sensus bertujuan untuk mengajak warga berpartisipasi dalam mengakuratkan data desa didampingi mahasiswa KKN. Partisipasi warga lokal dalam pendataan diharapkan akan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya meskipun tanpa pendamping. Selain lima peta, KKN Kemitraan UNS-IPB juga akan memberikan hasil berupa buku monografi yang akan memberikan hasil olahan data sensus. Buku tersebut nantinya akan diserahkan ke desa dan diharapkan menjadi acuan desa dalam pengambilan keputusan dan kebijakan. “Harapan kami, data presisi dan akurat yang telah kami kumpulkan bisa berguna bagi Desa Ngargosari,” tutup Fauzi. Kepala Desa (Kades) Ngargosari, Suyamto, mengungkapkan bahwa kedatangan mahasiswa KKN dari UNS dan IPB untuk membenahi data yang telah ada menjadi lebih presisi disambut dengan tangan terbuka. Pengerahan masyarakat Desa Ngargosari untuk melakukan sensus juga merupakan salah satu bukti semangat pembenahan data desa. “Data desa itu bersifat dinamis, terus berubah, dan berkembang. Pengerahan masyarakat desa untuk melakukan sensus dengan harapan kedepannya dapat memperbarui data yang berubah tanpa perlu pendampingan mahasiswa,” ujar Suyamto. (Red/Akt-23)   AktualNews

Sumber: