Upacara HUT Kemerdekaan RI Ke 77 , 6 Mantan Napiter Terima Bendera Sang Saka

Upacara HUT Kemerdekaan RI Ke 77 , 6 Mantan Napiter Terima Bendera Sang Saka

Karanganyar, AktualNews - Sebanyak 12 mantan terpidana kasus dugaan terorisme di Karanganyar mengikuti upacara bendera peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77. Mereka memang undangan istimewa Pemkab Karanganyar. Enam di anbtaranya maju mewakili masyarakat menerima bantuan 10.000 bendera Sang Saka. Bupati Juliyatmono yang menyerahkan bendera itu meminta mereka benar-benar menjadi warga yang baik dan memasang bendera merah putih itu di halaman rumahnya, sebagai lambang kecintaan pada negara. Dalam sambutannya yang singkat, Bupati mengajak wargta untuk melaksanakan pesan Gubernur Jateng agar masyarakat guyup rukun, melaksanakan pesan Presiden untuk eling lan waspada, serta menambahi pesan itu agar masyarakat tetap semangat karena semangat itu akan menjadi doa kita agar pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat setelah pandemi dua tahun, kata Bupati Juliyatmono. Setelah dua tahun disibukkan menghadapi pandemi dan semua kegiatan seakan terhenti, rakyat memang seperti euphoria bangkit lagi di semua lini. Kegiatan semua sektor seakan baru bangun dari tidur panjangnya, sehingga gegap gempita. Termasuk berkegiatan menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-77 dengan semua aneka kegiatan yang dipilih warga untuk menyambut kemeriahan. Itu semua sebuah pertanda memang semua sudah mulai bangkit untuk meraih kehidupan yang lebih baik di masa depan. Karena itulah Bupati mengajak menjaga semangat kebangkitan dari keterpurukan karena pandemi ini agar terus semangat. Tidak ada pilihan lain kecuali bangkit dan bangkit serta memulihkan keadaan seperti sebelum pandemi. Sementara itu Ketua DPRD Bagus Selo dalam perbincangan dengan smol.id mengatakan, tahun-tahun politik karena akan ada gawe besar pilpres, pileg dan pilkada nanti 2024, diyakini justru akan menambah kemeriahan dan gegap gempita masyarakat. Dia yakin tahun politik tidak akan menjadikan masyarakat terpuruk, namun gegap gempita parpol peserta pemilu serta aktifitas masyarakat akan mendorong bergeraknya ekonomi untuk pulih lebih cepat. Namun ada syarat bahwa riak demokrasi yang terjadi dihadapi dengan gembira, demokrasi menjadikan semua senang sehingga situasi akan baik dan menyenangkan semua. Demokrasi tidak akan menjadikan keterpurukan.(Red/Akt-52)   AktualNews

Sumber: