Pihak Kawasan IGL Angkat Bicara Terkait Banjir di Kampung Batar Panjang Desa Cileles kecamatan Tigaraksa
Foto Dokumentasi : perwakilan IGL "baju batik", bertandang ke kantor lembaga BP2A2N (Ahmad Suhud-pojok kanan) Tigaraksa,AktualNews-Terkait polemik pihak kawasan IGL dengan warga yang sawahnya tergenang banjir, dampak pelaksanaan pemasangan tiang pancang di kawasan IGL. Yang mana saat pemasangan tiang pancang lahan disekitar kegiatan longsor dan menutupi aliran sungai sehingga mengakibatkan air meluap dan menggenangi area persawahan warga. H. Bangbang salah satu perwakilan dari pihak kawasan IGL angkat bicara, dimana pemasangan tiang pancang pihak kontraktor tidak koordinasi terlebih dahulu dengan saya, dan tetap menyalahkan pihak kontraktor yang tidak konfirmasi untuk melakukan kegiatan pemasangan tiang pancang tersebut, dan akhirnya terjadi insiden longsor. Untuk masyarakat dari awal saya sudah koordinasi, melalui Kepala Desa Cileles kecamatan Tigaraksa kabupaten Tangerang, dan saya sudah memberikan hak-hak masyarakat, baik itu kepada ketua Rt/Rw, Ketua Pemuda dan warga yang ada di sekitar kawasan industri, dan itu saya sampaikan melalui pihak pemerintah Desa Cileles, karena untuk izin AMDAL dan IP, semua sudah saya kondisikan terangnya. Dengan adanya insiden tersebut yang mana telah membuka mata saya dan ada hikmahnya, pasalnya dengan adanya kejadian tersebut, selain masyarakat mengeluhkan lahan atau sawahnya yang gagal panen, masyarakat juga mengeluhkan terkait kompensasi yang diduga tidak transparan, tidak sepenuhnya sampai ke masyarakat, artinya kuat dugaan adanya Oknum-oknum "Nakal", dalam mencari kesempatan dalam aktifitas kami di kawasan industri IGL jelasnya, padahal untuk kompensasi seperti disebutkan di atas pihak perusahaan sudah memprioritaskannya. Jika masyarakat merasa dirugikan, kami akan tetap memperhatikan warga yang sawahnya terdampak banjir, serta kerusakan lahan sawah warga yang mengakibatkan gagal panen dan akan berkoordinasi dengan pihak pimpinan perusahaan untuk disampaikan, tutupnya. Sementara Ahmad Suhud selaku Direktur Eksekutif Lembaga BP2A2N menambahkan, dengan adanya kejadian ini kami bertemu dengan pihak perusahaan melalui pak H.Bangbang yang datang ke kantor kami dan kami akan upayakan mengambil langkah persuasif dalam menyelesaikan masalah antara warga yang sawahnya terdampak gagal panen dengan pihak perusahaan, Dimana letak persoalan ini terjadi, sehingga mengakibatkan insiden yang tidak diinginkan yang pastinya ada kelalaian dalam beraktifitas, namun sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya. Persoalan pihak kawasan IGL, dengan masyarakat Kp. Bantar pajang. Desa Cileles kecamatan Tigaraksa, yang mana setelah mendengar penjelasan dari pihak kawasan, disini diduga kuat dan terindikasi adanya unsur perbuatan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab atas menyalahgunakan kepercayaan untuk masyarakat sehingga dampak buruk pun terjadi. [ Red/Akt-26/Har ] AktualNews
Sumber: