BACA JUGA:Terpaksa Hanya Aku Simpan
Pagi hari di hari Minggu seperti kebiasaanku setiap libur adalah hari istimewa buat istri dan anakku, istriku baru saja selesai membuat hidangan kesukaanku ikan goreng, sayur asam serta lalapan, usai menyantap makan siang istriku bilang bahwa Indah akan datang menemuiku. " Indah mau bicara, " ketus istriku sambil memasang wajah yang tidak enak. " Untuk apa? Kan kemarin aku udah SMS minta maaf, juga sama Redho.. " kataku dengan nada cemas, yang aku takutkan Redho akan marah dan membalas seperti istriku kemarin menghampiri Indah.
Dengan nada cemas akhirnya Indah datang juga menemuiku dan menjelaskan bahwa aku dan Indah tidak ada apa-apa tapi Indah tetap tidak terima kepada istriku dituduh selingkuh denganku. Aku mencoba menjelaskan permasalahan semua, dan mohon maaf semua yang telah terjadi, dan akupun memohon maaf kepada istriku dan Indah, walau Istriku tetap saja diam dan belum percaya seratus persen.
" Baiklah Ind, soal bi Ai nanti aku yang jelaskan sekarang kamu pulang saja, sampaikan mohon maaf aku buat Redho.. " ucapku. Saat itu badai yang mengingatkanku untuk menyerah masih saja teringat dalam hatiku.
BACA JUGA:Kan Kuikat Hatimu Dengan Cinta Yang Berbeda
"Apakah ini nyata atau hanya bayangan? ketika kau turun menemuiku Kau kibaskan basah rambutmu engkaulah gadis yang hadir di mimpiku Lidahku kelu tercekam Kuhela nafas dalam debar jantungku Hanya sepenggal kata yang kutangkap Ketika kau bicara panjang Aku hanyut di arus asmara rasanya aku tenggelam. Semakin jauh bayang senyummu Tak mampu kubuang aku jatuh hati Saat pertama menatapmu.
Mungkinkah samudra Dapat menolong aku Mengungkapkan rasa Cintaku yang membara? Tetapi badai mengingatkanku untuk menyerah sebab engkau terlalu tinggi untuk kuraih sebab engkau terlalu jauh untuk kurengkuh.. " Seperti lagu itu yang membuatku selalu menjadi pengingatmu tentang hari-haru kemarin. Biarlah hanya aku simpan didalam hati cinta yang tak mungkin bersatu, kan kuikat hatimu dengan cinta yang berbeda.***
Oleh : UG DANI Catatan Kaki : Cinta itu memang kadang hadir tanpa melihat status kita, tapi memang kita masing-masing haruslah menjaga batas-batas meskipun mencintai dan dicintai adalah hak seseorang, siapapun boleh mencintai asalkan perlu batas-batas. Cerpen ini terbit di Buku Kumpulan Cerpen " Sebuah Esai Kehidupan "